MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ikhtiar optimalisasi pendapatan daerah harus memperhatikan koneksitas. Di mana salah satu cara yang diterapkan yakni dengan konsep One Single Submission (OSS).
Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Khofifah Indar Parawansa dalam rapat koordinasi optimalisasi pendapatan daerah dan penertiban barang milik daerah, Selasa (23/4) pagi di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
BACA JUGA:
- TPA Karangdiyeng Overload, Bupati Mojokerto Ajak Warga Bijak Kelola Sampah
- Belasan KPM-PKH Terima Bantuan Dandang hingga Oven dari Bupati Mojokerto
- Buka Rute Genting, Bupati Mojokerto Lepas Keberangkatan 1.000 Pendaki Penanggulangan
- 284 SK Kepala Desa Diperpanjang 2 Tahun, Ikfina: Mari Kerja Sama Bangun Kabupaten Mojokerto
“Optimalisasi pendapatan daerah harus memperhatikan koneksitas. Terlebih jika sudah bicara 4.0, maka semuanya sudah OSS. Sehingga nanti, seluruhnya hanya menjadi satu pintu. Kita bicara single data. Dari sini, proses akuntabliltas dari seluruh proses penyelanggaraan negara bisa lebih jelas dan ringkas,” kata Khofifah.
OSS sendiri adalah sebuah sistem yang terintegrasi secara elektronik dengan kementerian dan lembaga (K/L) hingga Pemda di Indonesia. OSS dipandang sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian nasional, melalui pertumbuhan dunia usaha yang selama ini mengeluhkan panjangnya waktu dan rantai birokrasi yang harus dilewati untuk memulai suatu usaha.
Ikhtiar-ikhtiar optimalisasi pendapatan daerah, tambah Khofifah, juga membutuhkan koneksi dan koordinasi antara eksekutif dan lembaga-lembaga vertikal (OJK, BPN, Pajak). Tentunya dengan didukung sistem IT yang memungkinkan.
“Mohon kami yang di Pemprov maupun Pemda untuk didampingi. Terutama koneksitas di daerah, untuk mewujudkan OSS sebagai pintu masuk transparansi,” kata Gubernur Khofifah.
Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi bersama pimpinan daerah lain, hadir dalam acara ini dengan 3 agenda penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama.