SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terus berupaya mendorong sektor pariwisata. Salah satunya dengan mengembangkan konsep desa wisata.
Wisata desa yang dikembangkan tentunya berbasis pada kearifan lokal. Melalui konsep ini, diharapkan tidak hanya mendongkrak pariwisata, tapi juga mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat pedesaan.
BACA JUGA:
- Populerkan Khazanah Wastra, Disbudpar Jatim Gelar East Java Fashion Harmony
- Kenalkan Destinasi Sport Tourism, Disbudparprov Jatim Gelar Wisata Rafting
- Gandeng KIP Foundation, Disbudpar Jatim Gelar Pendampingan Desa Wisata di Madiun
- Lantik 4 Pejabat Eselon II, Gubernur Khofifah Minta Segera Adaptasi dan Tancap Gas
"Sangat banyak keunggulan yang dimiliki Jawa Timur seperti kearifan dan keindahan lokal yang belum tereksplor. Untuk itu akan ada ruang di mana desa wisata ini bisa kita kembangkan," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah menyempatkan diri meninjau pameran The 20th Majapahit International Travel Fair (MITF) di Exhibition Hall Grand City Surabaya, Kamis (2/5).
Menurutnya, pengembangan desa wisata ini memiliki peluang mengingat saat ini ada dana desa. Keberadaan dana desa yang jumlahnya besar itu, menjadi pemicu mendongkrak pertumbuhan baik ekonomi, budaya dan sosial di perdesaan.
"Bagi Jawa Timur menjadi sangat penting, karena kebetulan provinsi ini disparitas antara kota dan desa lebar sekali. Kalau kemiskinan di kota 6,9 persen, kemiskinan di desa 15,2 persen," ujarnya.