Demo Soroti Cafe Bodong, Puluhan Massa Bawa CD dan Kutang Pink untuk Bupati Pamekasan

Demo Soroti Cafe Bodong, Puluhan Massa Bawa CD dan Kutang Pink untuk Bupati Pamekasan Aksi massa saat melakukan aksi di depan Kantor Pemkab Pamekasan.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart) kembali menggelar aksi demo, Rabu (14/8/19). Kali ini sasaran aksi mereka adalah Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Pamekasan.

Sama seperti saat demo ke kantor DPMPTSP, aksi mereka kali ini untuk menyampaikan aspirasi terkait masih banyaknya cafe dan pertokoan yang tidak mengantongi izin usaha. 

Baca Juga: Divonis 2 Bulan Penjara, Pemilik Restoran Putri dan King Wan's Pamekasan Ajukan Banding

"Kami datang ke sini ingin bertemu Baddrut Tamam (), tidak lain. Kami hanya ingin menyuarakan aspirasi masyarakat," kata Ketua Korlap Aksi, Basri saat berorasi.

Menurut Basri, dalam Perda nomor 13 tahun 2015 telah dijelaskan, bahwa setiap bangunan berupa cafe maupun pertokoan harus memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) dan memenuhi beberapa tahapan.

"Kami menduga beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Pamekasan ini banyak toko atau bangunan yang tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Jika hal itu dibiarkan, maka nantinya akan banyak pertokoan atau cafe di Pamekasan yang melalaikan izin mendirikan usaha. Data yang kami bawa ada sekitar 200 pengusaha yang tidak memiliki izin bangunan. Itu termasuk cafe dan pertokoan," beber Basri.

Baca Juga: Ormas Madas Luruk PT Budiono Kecam Penebangan Pohon Mangrove, Herman: Tanah itu Milik Kami

Sayang, mereka gagal menemui Bupati Baddrut Tamam. Massa hanya ditemui oleh Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pamekasan, Agus Mulyadi dan Plt Kasatpol PP Pamekasan, Kusairi.

Pantauan di lokasi, massa tidak mau jika keduanya yang memberikan jawaban. Mereka tetap bersikukuh ingin bertemu dengan , Baddrut Tamam.

Namun, hingga dua jam berorasi, keinginan massa untuk bertemu tak kunjung terwujud. Massa kemudian memutuskan pulang, dan menitipkan hadiah untuk Baddrut Tamam melalui Kasatpol PP, berupa celana dalam dan kutang berwarna pink. Menurut Basri, hadiah itu sebagai bentuk kekecewaan massa karena tidak ditemui ketika aksi. (yen/rev)

Baca Juga: Jurnalis Pamekasan Gelar Aksi Tolak RUU Penyiaran di Depan DPRD Pamekasan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO