Pemuda Lintas Agama Bojonegoro Gelar Diskusi dan Doa Peringati Hari Sumpah Pemuda

Pemuda Lintas Agama Bojonegoro Gelar Diskusi dan Doa Peringati Hari Sumpah Pemuda

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Organisasi pemuda dari lintas agama di Kota , Jawa Timur menggelar diskusi dan doa bersama memperingati yang diperingati pada 28 Oktober.

Kegiatan yang berlangsung di halaman DPRD Kabupaten Sabtu (26/10/2019) malam itu, diprakarsai Komite Pemuda Lintas Agama (KP Lima). Selain diikuti pemuda lintas agama, juga mengundang organisasi kepemudaan, baik organisasi ektra kampus (ormek) maupun intra kampus (ormik).

Bahkan pelindung KP Lima, yakni pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) juga tampak hadir dalam acara tersebut.

Acara itu diisi pembacaan teks Sumpah Pemuda secara bersama-sama. Selain itu juga diisi diskusi tentang pemuda yang cerdas bermedia sosial dengan menghadirkan dua narasumber, yakni Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) , Dandi Suprayitno dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) , M. Yazid.

Ketua KP Lima Kabupaten , Nanang Andriyan menuturkan, kegiatan peringatan sumpah pemuda ini untuk menumbuhkan semangat kebersamaan pemuda lintas agama, termasuk memperingati hari besar nasional yakni sumpah pemuda.

"Supaya pemuda mempererat silaturrahim antar pemuda lintas agama dan meningkatkan kecintaannya pada Negara dan Bangsa," terang mantan Ketua PC PMII itu.

Saat diskusi yang berlangsung santai dan gayeng, ketua PWI , M. Yazid menyampaikan terkait pentingnya bermedia sosial yang baik. Jangan sampai pemuda saat ini menyalahgunakan media sosial, dan tidak mempertimbangkan manfaat dan dampaknya.

"Media sosial bisa berdampak positif maupun negatif tergantung penggunanya. Maka sebagai pemuda harus bijak menggunakan media sosial, termasuk menyikapi pemberitaan media massa," sebutnya saat diskusi.

Bahkan di , dampak adanya media sosial membuat perceraian dalam rumah tangga. Di samping faktor ekonomi, penyebab hancurnya rumah tangga karena media sosial. Sehingga pemuda sebagai agen perubahan, melihat media harus obyektif.

Peran pers selain memberikan informasi dan hubungan, juga memberikan edukasi (pendidikan) dan kontrol sosial. Termasuk seorang wartawan terus mengasah kompetensinya, tidak hanya sekadar menulis berita.

"Jangan sampai pemuda menyebarluaskan berita hoax atau bahkan provokatif. Untuk itu harus dicek kebenaran berita atau informasi yang beredar di media sosial, sebelum dibagikan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dispora Kabupaten , Dandi Suprayitno mengapresiasi kerukunan dan kebersamaan para pemuda di . Sebab pemuda lintas agama mampu berkumpul dan mengisinya dengan kegiatan-kegiatan yang positif.

"Pemuda merupakan agent of change, malam ini yang hadir merupakan pemuda produktif dan kreatif untuk memajukan ," ungkap Dandi.

Menurutnya, meskipun dari suku, ras, dan agama berbeda, menghormati satu sama lain, termasuk santun menggunakan media sosial, wajib dilakukan masyarakat utamanya pemuda. "Dispora selalu men-support pemuda yang mau meningkatkan intelektualitasnya. Kita tidak mau memberikan, kalau hanya mengambil keuntungan," paparnya.

Ditambahkan, Dispora Kabupaten selalu mendorong dan mendukung pemuda yang produktif. Baik di bidang olahraga, kesenian, pengembangan intelektual dan yang lainnya. "Sebab pemuda merupakan penerus Bangsa. Di era 4.0, pemuda harus menyiapkan diri, termasuk dengan terus belajar banyak hal," imbuhnya.

Dalam refleksi sumpah pemuda yang diadakan KP Lima ini, pemuda lintas agama begitu antusias mengikuti diskusi. Bahkan para peserta menikmati acara yang juga dihibur penampilan musikalisasi. Usai acara, seluruh peserta dan pengurus FKUB Kabupaten menikmati makan malam dengan penuh kebersamaan, tanpa adanya perbedaan apapun. (nur/rev)

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO