Hasyim Muzadi: Perlu Polisi Taat Ibadah untuk Sadarkan Teroris

Hasyim Muzadi: Perlu Polisi Taat Ibadah untuk Sadarkan Teroris KH A Hasyim Muzadi. Foto: liputan6

BangsaOnline-Rais Syuriyah PBNU KHA Hasyim Muzadi mengaku tertarik terhadap pengakuan Nasir Abbas, mantan yang mengaku malu karena kalah ibadah dengan polisi yang menjaga saat dipenjara. “Kalau begitu perlu ada dua kategori polisi untuk memberantas ,” kata Kiai Hasyim Muzadi yang pengasuh dua Pesantren Mahasiswa al-Hikam (di Malang dan Depok Jawa Barat). Pertama, polisi yang secara tegas bergerak di bidang penindakan.”Tugasnya yang menindak secara tegas sesuai undang-undang dan agama,” kata Kiai Hasyim.

Kedua, perlu ada polisi yang taat ibadah untuk sadarkan . Polisi ini secara khusus melakukan persuasi agar hati para itu tersentuh hatinya sehingga menyadari kesalahannya. Jadi perlu polisi yang ilmu agama dan ibadahnya lebih tinggi dari pada ."Saya kira polisi seperti ini masih ada," katanya.

Baca Juga: Polda Jatim Kolaborasi dengan Ponpes Wali Barokah Bentengi Santri dari Pengaruh Radikalisme

Menurut Kiai Hasyim Muzadi, salah satu akar me adalah radikalisme. Karena itu penguatan ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) sangat penting. Sebab Aswaja inilah yang selama ini menjadi watak inklusif paham keagamaan mayoritas bangsa Indonesia. Dan itu berarti NU.

Seperti diberitakan bangsaonline, mantan , Nasir Abbas, mengaku malu karena ternyata polisi yang menjaga dia saat dipenjara ternyata lebih taat ibadah ketimbang dirinya. “Hati saya tersentuh ketika polisi yang jaga saya pamit mau salat,” katanya di depan 600 kiai NU se-Jawa dan Sumatera di Pesantren al-Hikam Depok Jawa Barat. “Polisi yang jaga saya salat tepat waktu, sedang saya yang katanya berjuang untuk Islam malah salat telat-telat. Saya kan orang lapangan jadi salatnya sering telat,” kata Nasir Abbas yang yang disambut tawa para kiai.

Hati Nasir juga tersentuh ketika ia tahu bahwa polisi yang jaga ternyata juga puasa Senin-Kamis. “Saya sendiri yang mengaku pejuang Islam puasanya hanya bulan Ramadan,” kata Nasir Abbas dengan logat Malaysia yang sangat kental. Lagi-lagi para kiai tertawa. Ia merasa malu karena ia selama ini merasa paling Islam atau lebih Islam dari orang lain ternyata dengan polisi saja kalah taat dalam ibadah.

Baca Juga: Densus 88 Gelar Sosialisasi Kebangsaan di Lamongan

Nasir bercerita selama jadi tak pernah membunuh warga sipil. “Kalau membunuh tentara dan polisi memang iya,” kata Nasir yang pernah disekolahkan di Akademi Militer Afghanistan.

Ia mengaku sudah berperang di beberapa Negara seperti Vietnam, Afghanistan dan beberapa Negara lain.

Ppesantren yang diasuh KH A Hasyim Muzadi itu menggelar Silaturahim Nasional tentang Penguatan Aswaja dan Penanggulangan Teorisme dalam Ketahanan Nasional. Acara ini digelar berkat kerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara hadir dalam acara Silaturahim Nasional tentang Penguatan Aswaja dan Penanggulangan Terorisme dalam Ketahanan Nasional di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok Jawa Barat, Sabtu (6/12/2014). Acara yang dihadiri para ulama dan kiai NU dari Jawa, Madura dan luar Jawa ini sangat serius membahas tentang me dan eksistensi NU ke depan.

Baca Juga: Ghibah Politik Ramadhan: Menyoal PBNU tentang Politik Dinasti dan Misi Gus Dur

Para pejabat tinggi negara yang hadir antara lain: Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu, Kepala BIN Letnan Jenderal TNI Marciano N, Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Saud Usman, Menteri Agama Drs Lukman Hakim Saifuddin, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menristek Prof Dr M Nasir, Wamenlu RI AM Fachir dan para pejabat tinggi lainnya.

Dari PBNU hadir KH Saifuddin Amsir MA, Dr KH Cholil Nafis, Katib Aam KH Malik Madani dan para kiai lainnya. “NU sekarang dikepung berbagai ancaman dan kepentingan dari luar,” kata KH A Hasyim Muzadi, pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam yang sekaligus tuan rumah acara. “Karena itu perlu penguatan, baik struktural maupun kultural,” tegas Kiai Hasyim yang Rois Syuriah PBNU.

Acara ini dimulai Sabtu pagi jam sebelas dan akan berlangsung sampai Senin (8/12/2014).

Baca Juga: Tiga Napi Tindak Pidana Terorisme di Lapas Kediri Nyatakan Ikrar Setia pada NKRI

editor : m mas'ud adnan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pastor Sindir Kiai Poligami, Ini Respon Cerdas dan Jenaka KH A Hasyim Muzadi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO