Dinkes Pacitan Siagakan Seluruh Puskemas, Antisipasi Serangan Corona Virus

Dinkes Pacitan Siagakan Seluruh Puskemas, Antisipasi Serangan Corona Virus Kepala Dinkes Pacitan, dr Eko Budiono.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Meski belum ditemukan pasien suspek corona virus, namun Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan, Eko Budiyono mengimbau agar masyarakat tetap waspada akan serangan virus mematikan tersebut.

"Imbauan dari Kemenkes, setiap daerah diharapkan tetap waspada terkait serangan corona virus tersebut," ujarnya saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Sabtu (25/1).

Baca Juga: Mengapa Aturan Durasi Karantina Sering Berubah-ubah?

Eko menjelaskan, saat ini pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh puskesmas yang ada di Pacitan agar lebih waspada ketika mendapati pasien dengan gejala panas tinggi (di atas 38 derajat celcius) dan mengalami sesak napas. Sebab menurutnya, serangan virus dari Wuhan, China tersebut menyerupai penyakit flu pada umumnya.

"Kami telah mengaktifkan laboratorium-laboratorium yang ada di setiap puskesmas. Jadi ketika ditemukan pasien dengan gejala panas tinggi dan sesak napas agar segera dilakukan observasi. Bahkan bila perlu segera dilakukan rujukan ke rumah sakit," jelasnya.

Eko menyatakan, kewaspadaan utamanya ditujukan bagi warga yang merantau ke luar daerah atau ke mancanegara sebagai tenaga kerja wanita (TKW) maupun tenaga kerja Indonesia (TKI). Khususnya mereka yang bekerja di Tiongkok ataupun pernah bepergian ke sana dan pulang ke tanah air.

Baca Juga: Rasional, Madu, Air Zam-Zam dan Kurma Tangkal Virus Corona, Ini Paparan Kiai Asep

"Di bandara sudah disiagakan tim medis untuk mendeteksi serangan corona virus tersebut. Terutama bagi penumpang yang bertolak dari China. Mereka akan diisolasi sebelum keluar dari bandara dengan pemeriksaan intensif. Di Pacitan pun demikian. Apabila ada masyarakat yang bepergian ke China dan kembali ke kampung, diharapkan segera memeriksakan diri seandainya mengalami gejala klinis seperti panas tinggi dan sesak napas," harapnya.

Sementara itu sebagaimana diketahui, lanjut Eko, bahwa virus corona kali pertama ditemukan di Wuhan, China. Virus tersebut diduga berasal dari ular yang memakan kelelawar. Nah, apakah ular tersebut kemudian dimakan manusia atau bagaimana, sejauh ini masih dalam penelitian.

"Tapi kalau sudah masuk ke manusia, memang penularannya bisa langsung ke manusia lainnya. Dan virus tersebut penularannya melalui udara serta sangat cepat," tukasnya. (yun/ns)

Baca Juga: Kurma Efektif Basmi Virus Corona, Ini Penjelasan Kiai Asep di Depan Ribuan Santri Barunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO