17 Rumah Rusak Berat Akibat Angin Kencang, Warga dan BPBD Gotong Royong

17 Rumah Rusak Berat Akibat Angin Kencang, Warga dan BPBD Gotong Royong Warga dan petugas BPBD Blitar saat memperbaiki salah satu atap rumah warga.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Hari ketiga pasca angin kencang memporak-porandakan wilayah Kabupaten Blitar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama warga masih terus melakukan gotong royong membersihkan rumah warga terdampak. Tercatat, ada 17 rumah rusak berat akibat kencangnya terjangan angin.

Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ahmad Cholik mengatakan kerusakan sebagian besar bagian atap, baik karena tertimpa pohon tumbang maupun terbang diterjang angin kencang.

Baca Juga: 1 Korban Longsor di Kesamben Blitar Akhirnya Ditemukan

"Rata-rata yang rusak bagian atap. Sejak hari pertama setelah terjadi bencana angin kencang kemarin BPBD bersama warga dibantu elemen lokal dan aparat bergotong royong membantu warga yang rumahnya terdampak," ungkap Cholik, Minggu (9/2/2020).

"BPBD juga menyalurkan bantuan berupa sembako dan material, untuk warga yang rumahnya rusak berat dan ambruk," imbuhnya.

Baca Juga: Tim SAR Temukan Dua Korban Longsor di Kesamben Blitar dalam Kondisi Meninggal Dunia

Diberitakan sebelumnya, bencana angin kencang menerjang Kabupaten Blitar Jumat (7/2/2020). Akibatnya, ratusan rumah di enam kecamatan Kabupaten Blitar rusak. Enam kecamatan itu yakni Wlingi, Talun, Kanigoro, Gandusari, Doko, dan Sanankulon.

Wilayah terdampak paling parah terdampak adalah Kecamatan Wlingi. Sebuah tower milik Telkom di Jalan Panglima Sudirman roboh dan menimpa dua rumah dan toko di sekitarnya. Sebanyak 17 pohon tumbang dan puluhan rumah warga juga rusak.

Sementara di Kanigoro, angin merontokkan plafon gedung DPRD Kabupaten Blitar, puluhan pohon tumbang dan kaca sebuah ruangan di gedung parlemen itu pecah.

Baca Juga: Dua Korban Tanah Longsor di Kesamben Blitar Ditemukan Tewas

Memasuki musim penghujan dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah bencana melanda Kabupaten Blitar. Di antaranya puting beliung di Kecamatan Bakung dan Wonotirto, banjir bandang di Desa Krisik Kecamatan Gandusari, serta terakhir angin kencang Kecamatan Wlingi, Doko, Gandusari, Talun, Kanigoro, dan Sanankulon.

Atas kondisi ini, Bupati Blitar Rijanto mengaku sudah menyiagakan personel mulai tingkat kabupaten, kecamatan, sampai desa. Menurut ia, bencana adalah tanggung jawab bersama. Sehingga semua elemen harus siap dan tanggap menghadapi bencana untuk meminimalisir kerugian dan korban jiwa.

"Kita tidak bisa mencegah bencana alam. Namun kita bisa mengurangi dampak baik kerugian materi maupun korban jiwa. Jadi saya berharap dukungan semua pihak, termasuk masyarakat untuk waspada jika terjadi bencana. Sesuai pesan Kepala BNPB pusat, jika bencana alam merupakan tanggung jawab bersama," tegas Rijanto. (ina/rev)

Baca Juga: Longsor di Blitar, Satu Korban Berhasil Diselamatkan, Tiga Lainnya Dalam Pencarian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO