​Inilah Kebiasan Gus Sholah: Mengeliping Koran Sendiri Tiap Pagi Hari...!

​Inilah Kebiasan Gus Sholah: Mengeliping Koran Sendiri Tiap Pagi Hari...! Ir KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) bersama istri tercintanya, Nyai Farida Salahuddin Wahid, duduk santai di teras rumahnya bagian dalam di Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur. Foto: istimewa.

JOMBANG, BANGSOANLINE.com - Meski menjadi tokoh nasional dan sangat dihormati banyak pihak, tapi Ir KH Salahuddin Wahid () tetap terbiasa hidup sederhana. Pengasuh Pesantren Tebuireng itu semasa hidupnya tiap hari mengeliping Koran sendiri. Padahal pekerjaan remeh itu bisa saja diperintahkan kepada ajudan atau santrinya yang puluhan ribu.

“Iya, menggunting sendiri, mengeliping sendiri,” tutur Nyai Farida Salahuddin Wahid, istri tercinta , kepada BANGSAONLINE.com suatu ketika.

 (Ustadz Amin Zaen membantu memakai jas. foto: istimewa)

Kebiasaan mengeliping koran ini tampaknya konsekuensi logis dari kreativitas dan produktivitasnya sebagai penulis. Seorang penulis umumnya, selain rajin membaca juga rajin mengeliping koran untuk dokumentasi yang sewaktu-waktu bisa dijadikan referensi.

Tapi kenapa mengeliping sendiri? “Karena beliau yang paham mana yang penting dan yang tidak,” kata Ustdaz Amin Zein, ajudan kepada BANGSAONLINE.com. “Kalaupun beliau ada di Jakarta, maka kamilah yang dipandu untuk mengeliping sesuai dengan arahan Abah Yai,” tutur Amin Zaen.

(Kliping koran HARIAN BANGSA, salah satu koran bacaan dan Nyai Farida Salahuddin Wahid. foto: istimewa) 

tinggal di kediamannya di bagian belakang Pesantren Tebuireng. Rumah yang baru dibangun itu dekat Maqbarah Masyayikh. Semula Gus Sholah tinggal di nDalem Kasepuhan Pesantren Tebuireng yang terletak di sebelah utara masjid Pesantren Tebuireng.

Namun pada 2016 menyerahkan posisinya sebagai pengasuh Pesantren Tebuireng kepada KH Abdul Hakim yang akrab dipanggil Gus Kikin. Memang tetap aktif sebagai pengasuh Pesantren Tebuireng, tapi mantan ketua PBNU itu pindah ke rumah pribadinya yaitu di bagian belakang komplek Pesantren Tebuireng.

bersama Bu Nyai Farida juga sering bolak-balik ke Jakarta. Selain untuk jadi narasumber dalam berbagai seminar dan pertemuan para tokoh juga tinggal di kediaman pribadinya di Jakarta. 

Menurut Ustadz Amin, sangat rutin mengeliping Koran. “Beliau punya rutinitas yang tidak pernah putus yakni di pagi hari mulai pukul 07.00 hingga 08.00 WIB,” tutur ajudan itu kepada BANGSAONLINE.com. 

Kalaupun belum selesai, maka beliau berlanjut di malam harinya. Namun cenderung jarang kalau malam hari,” tambah Ustadz Amin yang Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Islam di Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang Jawa Timur itu.

Lalu kliping koran itu ditaruh di mana? “Beliau simpan semua di rak almari khusus di kamar pribadi beliau. Dan semua sudah terpetak-petakan sesuai dengan topik yang beliau pilih,” tutur Ustadz Amin yang selalu mendampingi , di samping Nyai Farida.

Menurut dia, mengeliping beragam topik. “Ada soal pendidikan, pesantren, politik, NU, radikaslisme, tulisan tokoh-tokoh nasional, perkembangan perfilman Indonesia dan mancanegara dan lain-lain,” tuturnya.

Selain berita dan tulisan tokoh-tokoh nasional yang dikliping, tentu saja mengeliping tulisannya sendiri. Maklum, Gus Sholah dikenal sebagai penulis produktif. menulis di berbagai media, baik media nasional maupun lokal, termasuk di HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com.

juga sangat rajin membaca. Ini tentu sebagai konsekuensi logis sebagai penulis. Menurut Amin, selalu membaca dan mengabadikan. “Sebagai bahan beliau mencari wawasan, mencari sumber yang akurat, seringkali beliau jadikan bahan untuk bicara di publik,” tutur Amin. 

Dosen Unhasy Pesatren Tebuireng Jombang Jawa Timur ini berharap kita bisa meneladani tradisi positif . “Semoga kita semua bisa meneladani beliau sebagai tokoh bangsa yang sangat santun dan menyejukkan dalam bertutur kata, selalu mengutamakan persatuan dan memahami akan perbedaan. Amin,” harap Ustadz Amin Zaen.

Seperti diberitakan, wafat pukul 20.55 WIB pada Ahad (2/2/2020) di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta. Adik Gus Dur itu berpulang pada usia 77 tahun. Jenazah Gus Sholah dimakamkan di samping makam Gus Dur di Maqbarah Masyayikh Pesantren Jombang Jawa Timur, Senin (3/2/2020). (m mas’ud adnan)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO