JEMBER, BANGSAONLINE.com - Sekitar 40 warga Jember yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Reformasi Jember (GRJ) melakukan tabur bunga mawar dari lokasi ambles jalan dan ruko di kawasan Jompo, Jl. Sultan Agung. Tabur bunga ini dilaksanakan hingga Pendopo Bupati Wahyawibawagraha, Selasa (3/3/2020).
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk ungkapan belasungkawa dan keprihatinan atas banyaknya bencana yang beberapa waktu terakhir ini terjadi di Jember.
Korlap aksi, Kustiono Musri mengatakan aksi tabur bunga ini dengan harapan kondisi Jember bisa pulih dan menjadi lebih baik, karena saat ini sedang terpuruk.
"Jangan salah, bencana yang dikatakan Faida itu bukan karena faktor alam biasanya. Tapi lebih pada banyaknya persoalan yang menumpuk," kata Kustiono saat dikonfirmasi wartawan usai aksi.
Kustiono mengungkapkan berbagai persoalan yang melanda Kabupaten Jember, mulai atap pendopo kecamatan ambruk, ambruknya atap ruang kelas sekolah-sekolah SD, dan juga soal terungkapnya kasus korupsi renovasi pasar. Ia menganggap hal itu sebagai ketidakbecusan kepala daerah menata Jember.