Dinkes Pantau 16 Warga Batu Terkait Virus Corona

Dinkes Pantau 16 Warga Batu Terkait Virus Corona dr. Yuni Astuti Soeman, Sekretaris Dinkes Kota Batu.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu tengah memantau 16 warga Kota Batu karena memiliki riwayat bepergian dari negara yang berisiko COVID-19, yakni Singapura dan Malaysia. 16 orang itu tersebar di tiga kecamatan, yakni Junrejo, Batu, dan Bumiaji.

Menurut dr. Yuni Astuti Soeman, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Batu, pemantauan itu dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan dini penularan virus corona.

Baca Juga: Tiap Tahun Ada 1-3 Penderita Kusta Baru di Kota Batu

"Kota Batu relatif masih aman. Tidak ada pasien yang dirujuk ke rumah sakit karena terindikasi virus ini. Hanya saja kami tengah memantau 16 orang sehat karena memiliki riwayat baru bepergian dari negara yang berisiko covid-19," ujar dr. Yuni Astuti Soeman kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (5/3).

Dinkes Kota Batu mengimbau masyarakat yang baru tiba dari negara terpapar corona, segera melapor kepada puskesmas setempat untuk dilakukan pemantauan kesehatan selama 14 hari.

"Untuk Kota Batu, bila ditemukan warga yang sakit dengan gejala batuk, demam, dan sesak napas, serta ada riwayat bepergian ke negara terpapar dalam 2 minggu terakhir, maka masyarakat dapat menghubungi hotline PSC dengan nomor 0341-513437. Maka petugas kesehatan yang akan datang untuk melakukan pemeriksaan. Pasien tetap di rumah untuk menghindari kontak dengan orang lain," pesannya.

Baca Juga: Tangkal Gagal Ginjal Akut pada Anak, Polres Batu Sidak Apotek

Dinkes juga sudah menyiapkan Rumah Sakit rujukan untuk kasus corona virus bagi masyarakat Kota Batu, yakni RSSA, RS Lavalette, RS Soepraun, dan RKZ (Mardi Waluyo).

"Masyarakat hendaknya tetap waspada. Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19, memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19, kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan," urainya.

"Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah," ungkapnya.

Baca Juga: Mengapa Aturan Durasi Karantina Sering Berubah-ubah?

Diakui, sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan terinfeksi virus ini, yaitu menghindari bepergian ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan virus Corona, sedapat mungkin mengurangi beraktivitas di luar ruangan, terutama di tempat umum atau keramaian. (asa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO