1 Karyawan Positif Covid-19, 2 Pasar di Surabaya Ditutup Selama 2 Pekan

1 Karyawan Positif Covid-19, 2 Pasar di Surabaya Ditutup Selama 2 Pekan Pasar Kapasan ditutup hingga 2 minggu ke depan setelah satu karyawannya terkonfirmasi positif Covid-19.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) melakukan penutupan sementara dua pasar besar yang ada di Kota Pahlawan selama 14 hari. Hal ini dilakukan pasca ditemukannya seorang karyawan di Pasar Kapasan yang terkonfirmasi positif .

Dua pasar besar itu adalah Pasar Kapasan yang terletak di Jalan Kapasan Kecamatan Simokerto, dan Pusat Grosir (PGS) di Jalan Raya Dupak nomor 1, Gundih, Raya Kecamatan Bubutan.

Baca Juga: Info BMKG Selasa 8 Oktober 2024: Jatim Mulai Hujan Ringan di Kawasan ini, Pantau Cuaca Surabaya

Mulai Minggu (05/04) ini, kedua pasar besar tersebut akan dilakukan penutupan selama 14 hari ke depan untuk mencegah penyebaran .

Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan , M Fikser mengatakan, bahwa pihaknya sebelumnya telah melakukan komunikasi dengan General Manager (GM) PGS terkait penutupan sementara pasar tersebut. Alhasil, pihak manajemen pun merespons baik keputusan itu, lantaran demi kebaikan dan keselamatan warga .

“Sudah dijelaskan dan mereka oke. Seluruh pedagang diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Jadi sudah clear,” kata Fikser di Balai Kota , Sabtu (04/04).

Baca Juga: Info BMKG Senin 7 Oktober 2024: Terik Surabaya Bakal Segini, Jatim Mayoritas Berawan

Sementara itu, terkait dengan penutupan Pasar Kapasan, Fikser menyebut pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya dan sudah menyepakati keputusan tersebut. Pemberlakukan penutupan itu dimulai pada Minggu (05/04) sampai 14 hari ke depan.

“Kalau Pasar Kapasan lewat PD Pasar Surya, sudah sepakat juga. Penutupannya mulai besok sampai 14 hari ke depan,” terangnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota ini juga menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan penyemprotan secara menyeluruh. Tidak hanya di dalam mal atau pasar, tetapi di area sekitar juga ikut disemprot hingga perkampungan. Bahkan, alat yang digunakan pun tidak hanya menggunakan mobil PMK, tetapi juga pesawat drone.

Baca Juga: Korban Begal di Surabaya Tolak Ajakan Damai Pelaku

“Dari tampak depan pasar, belakang, samping, masuk ke dalam perkampungan padat penduduk,” ungkapnya.

Meski sebelumnya wilayah ini sudah dilakukan penyemprotan, tetapi saat ini kembali dilakukan sesuai protap kesehatan yang bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran . “Kita lakukan penyemprotan lagi agar tidak semakin banyak warga yang terkena,” paparnya.

Di waktu yang sama, Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan , Eddy Christijanto menjelaskan, ketika terdapat satu karyawan yang terkonfirmasi positif , maka protokol kesehatannya yakni melakukan karantina terbatas untuk lokasi tersebut selama 14 hari.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Begal Perempuan di Surabaya

“Kita tidak akan berhenti memberikan edukasi kepada pedagang, kenapa maksud dan tujuan dari pada diadakannya karantina,” kata Eddy.

Ia mengungkapkan, saat ini jumlah pasien positif mengalami kenaikan sekitar 33 pasien. Oleh karena itu, pihaknya mengajak warga agar lebih waspada atas perkembangan ini. Semua ini dilakukan agar tidak bertambah jumlah warga yang positif . (ian/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO