​Pakai Spanduk Hoax, Beri Rapor Merah Gubernur Jatim, Ternyata Kelompok Cipayung Minus

​Pakai Spanduk Hoax, Beri Rapor Merah Gubernur Jatim, Ternyata Kelompok Cipayung Minus Firman Syah Ali. foto: ist

Oleh: Firman Syah Ali

Jagat dunia maya geger dengan berita Rapor Merah terhadap Gubernur Jatim. Yang memberitakan rapor tersebut bukan hanya satu dua media, tapi lumayan banyak dan masif. Di antara media itu terdapat juga media arus utama. Kita ambil contoh berita yang diunggah oleh suarasurabaya.net. Di situ disampaikan bahwa Cipayung Plus memberi rapor merah terhadap Gubernur Jatim, disertai gambar para pimpinan Organisasi Cipayung, di antaranya Ketua PKC Jatim duduk satu meja dengan para pimpinan organisasi Cipayung lainnya.

Baca Juga: Pekerja MPS Trowulan Kompak Pilih Gubernur yang Full Senyum

Di belakang mereka ada spanduk bertuliskan Konferensi Pers Pernyataan Sikap Cipayung Plus Jawa Timur. Dalam keterangan gambar ada sosok Abdul Goni, Ketua PKC Jawa Timur. Namun dalam naskah pernyataan tidak ada nama Abdul Goni tersebut.

Penyebar berita ini rupanya paham karakter orang Indonesia. Kalau ada link berita mayoritas mereka hanya membaca judul dan lihat gambar, tapi malas membaca isi berita. Inilah yang disebut masyarakat lemah literasi. Bisa karena faktor mental, bisa juga karena faktor ekonomi, alias tidak punya cukup paketan internet.

Begitu saya membaca link berita ini di sebuah grup WA, saya terkejut. Karena ada foto Ketua PKC Jatim di situ. Mana mungkin ketua PKC Jatim ikut memberikan rapor merah terhadap "darah daging"nya sendiri, yaitu Gubernur Jawa Timur Hj Indar Parawansa. Walaupun di Kabupaten Pamekasan kemarin sempat muncul peristiwa pemberian rapor merah oleh Cabang Pamekasan terhadap "darah dagingnya" sendiri, yaitu Bupati KH. Baddrut Tamam, namun ini kasuistis, jarang terjadi di daerah lain.

Baca Juga: Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Khofifah Tekankan Politik Santun

Usut punya usut, ternyata foto yang dipampang di situ adalah foto lawas, foto pernyataan Cipayung sikap waktu pilpres 2019 silam. Judul berita Cipayung Plus juga keliru. Sebab tidak bisa disebut Cipayung kalau tidak ada di dalamya, atau ada , namun tidak ada atau di dalamya.

Pemberian rapor merah oleh mahasiswa terhadap pejabat pemerintahan itu biasa. Itu style mahasiswa. Itu kegiatan saya dulu waktu masih aktivis mahasiswa. Yang jadi masalah adalah judul berita dan foto berita yang hoax.

Berita-berita hoax seperti ini selain menurunkan martabat gerakan mahasiswa, juga menurunkan martabat media yang memuatnya. Belum lagi kalau kemudian berimplikasi pidana.

Baca Juga: Di Depan Kiai Se-Madura, Kiai Asep Sampaikan Kesan Rektor Al Azhar Mesir tentang Figur Khofifah

Saya menulis begini bukan karena Gubernur Jatim dan Ketua PKC Jatim merupakan darah daging saya, sebab dalam perjalanan karier saya di birokrasi sejak tahun 2001 hingga detik ini, saya tidak pernah mendapatkan posisi jabatan strategis walaupun kepala daerah/wakil kepala daerahnya selalu "darah daging" NU. Saya menulis catatan kecil ini hanya ingin mengajak adik-adik mahasiswa untuk menempuh cara-cara bermartabat dalam mengekspresikan gagasan dan aspirasi.

Teruslah berdemokrasi, teruslah bermartabat, jangan tempuh cara-cara kurang terpuji.

Saya kakakmu.

Baca Juga: Para Waranggono di Tiga Kabupaten Jatim Utara Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim

Penulis adalah Bendahara Umum PW IKA Jawa Timur 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO