"Jumlah KPM (Kelompok Penerima Manfaat) tergantung kondisi masyarakat ekonomi desa, dan sisanya memang desa bersepakat untuk kemudian (disalurkan) padat karya tunai," kata Arifin usai mengikuti video conference dari Kantor Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek.
Arifin menerangkan, kriteria penerima BLT DD adalah warga yang kehilangan pekerjaan, warga miskin yang belum terdata, warga miskin yang belum masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), serta warga yang memiliki penyakit kronis menahun.
Menurutnya, hal yang membuat cepatnya penyaluran BLT DD di Trenggalek adalah karena didukung oleh Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) agar Pemdes tidak ragu dalam menyalurkan BLT DD.
Faktor berikutnya, ia mengaku karena penyaluran BLT DD secara tunai, di mana ia meminta pada pihak perbankan yang dalam hal ini Bank Jatim untuk menyiapkan cash money.
"Dalam penyaluran BLT DD ini, tidak harus menunggu datanya benar 100 persen, yang terpenting dananya ada, datanya ada, kemudian diturunkan sambil dikoreksi. Jadi, kalau nunggu data sempurna, virusnya selesai, gak bagi-bagi Bansos kita, gak bisa bantu masyarakat kita," pungkasnya. (man/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News