SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Polresta Sidoarjo terus berupaya membendung pandemi Corona. Salah satu upaya, yaitu memperbanyak kampung tangguh. Selain di Waru, kampung tangguh bakal didirikan di sejumlah kecamatan yang berstatus zona merah.
Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji menggelar pertemuan Senin lalu (25/5) di Desa Pepelegi, Waru. Dalam rapat tersebut, Sumardji menekankan pentingnya kampung tangguh. Tujuannya, menekan penyebaran Covid-19.
BACA JUGA:
- 73 Desa di Sidoarjo Terima Penghargaan Desa Mandiri Dari Mendes PDTT
- Unipa Surabaya Dampingi Warga Desa di Sidoarjo Manfaatkan Teknologi Penjernih Air
- 7 Desa di Tulangan Siap Gelar Pilkades Serentak, Kapolresta Sidoarjo Imbau Masyarakat Tak Anarkis
- Tingkatkan Budaya Membaca, Pokdarwis Desa Tebel Sidoarjo Bangun Perpustakaan di Pinggir Sungai
Pertemuan itu membuahkan sejumlah keputusan. Salah satunya, lokasi pendirian kampung tangguh. Sumardji mengatakan, empat kecamatan sepakat mendirikan kampung tangguh. "Di Waru, Taman, Sidoarjo, serta Jabon," jelasnya.
Wilayah Waru, Taman, serta Sidoarjo memang wajib mendirikan kampung tangguh. Pasalnya, penyebaran Corona di tiga kawasan tersebut terbilang pesat. Ketiganya merupakan kecamatan yang warganya paling banyak terpapar Corona.
Contohnya Kecamatan Waru. Hingga kini sebanyak 124 warga yang terkonfirmasi mengidap Corona. Urutan kedua ditempati Taman. Jumlah penduduk yang terjangkit Covid-19 mencapai 86 orang. Sedangkan Sidoarjo menempati ranking ketiga dengan 66 orang yang terpapar.
Untuk Jabon, sampai saat ini memang baru dua warga yang positif terjangkit Corona. Namun, bukan tidak mungkin jumlahnya terus bertambah. "Karena Jabon merupakan wilayah perbatasan. Rentan bertambah," jelas Sumardji.
Selain membentuk kampung tangguh, desa juga diminta menyediakan fasilitas lain. Yaitu ruang isolasi. Fungsinya sebagai tempat karantina bagi warga yang terpapar Corona.
Klik Berita Selanjutnya