Pria di Ngawi Mendadak Meninggal Saat Ngopi di Warung Kopi

Pria di Ngawi Mendadak Meninggal Saat Ngopi di Warung Kopi Petugas melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban.

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Seorang pria yang sedang nongkrong di sebuah warung kopi di Desa Gempol Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, tiba-tiba meninggal secara mendadak, Sabtu (06/06) pagi.

Informasi yang dihimpun, korban bernama Karno (76), warga Dusun Tambakwatu, Desa Sidorejo, Kecamatan Karangjati. Awalnya ia pergi ke warung kopi yang jaraknya sekitar 400 meter dari tempat tinggalnya. Hal tersebut sudah merupakan keseharian dari korban, selalu minum kopi di warung milik Joko Santoso, tetangganya tersebut.

Baca Juga: Heboh! Diduga Pasangan Sejoli Asik Mabuk dan Mesum di Ngawi, Ternyata...

Setelah sekitar setengah jam menikmati kopi cangkirnya, korban berdiri seperti hendak beralih tempat duduk di luar. Namun sewaktu berdiri, tersebut korban nampak sempoyongan, lalu duduk di lantai warung kopi, dan tiba-tiba tidur telentang.

Setelah dicek, ternyata korban sudah tidak bernapas. Selanjutnya, kejadian tersebut dilaporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke kantor Polsek Karangjati.

Baca Juga: Dinilai Dapat Basmi Hama Tikus, Babinsa di Ngawi Pasang Poster Imbauan Perburuan Burung Hantu

"Dari laporan yang kita terima, bahwa korban sebelumnya minum kopi di warung kopi. Lalu korban meninggal saat berjalan hendak pindah tempat duduk," jelas AKP Suyadi, Kapolsek Karangjati saat dihubungi BANGSAONLINE.com.

Diduga kuat, korban meninggal dunia karena serangan jantung. Sebab dari keterangan pihak keluarga, bahwa korban mempunyai riwayat sakit sesak napas. Lamidi (41), anak kandung korban, mengatakan sebenarnya sudah sering kali memperingatkan ayahnya.

"Bapak saya sering mengeluh sakit sesak napas. Kalau di warung sering saya peringatkan dengan penyakitnya itu," terang Lamidi saat ditemui BANGSAONLINE.com.

Baca Juga: Jalin Silaturahmi, Babinsa Pos Koramil Gerih Ngawi Sampaikan Program Pemerintah

Jenazah korban setelah dilakukan visum luar oleh tim medis dan anggota polisi langsung diserahkan pada pihak keluarga. Sebab, pihak keluarga menolak jenazah korban diautopsi, karena menerima kematian tersebut sebagai musibah. (nal/ros/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO