SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tiga Pilar Kecamatan Tandes, Kota Surabaya rupanya memiliki cara tersendiri dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Mereka pun saling bersinergi dan mendukung antarjajaran kecamatan, polsek, koramil, dan puskesmas dalam memutus mata rantai pandemi Covid-19.
Meski Kecamatan Tandes yang berada di Surabaya Barat itu memiliki wilayah yang luas, tapi hal itu tak menjadi masalah. Sebab, para pemimpin di wilayah ini memiliki cara-cara yang masif dan efektif untuk menekan dan memutus mata rantai virus ini.
BACA JUGA:
- Info BMKG Kamis 19 September: Hari ini Jatim dan Surabaya Cerah, Perairan Berawan
- Simpan 17 Butir Pil Koplo, 2 Pemuda Diamankan Tim Turjawali Polrestabes Surabaya
- Info BMKG Rabu 18 September: Jatim Cerah, Surabaya Panas Menyengat hingga Segini
- Pj Adhy Karyono Luncurkan Aplikasi DigiPay, Transaksi Layanan RSUD Dr Soetomo Beralih ke Cashless
Camat Tandes Surabaya, Dodot Wahluyo mengatakan, komunikasi tiga pilar bersama puskesmas menjadi kunci utama dalam menekan penyebaran Covid-19. Salah satunya, ketika memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan.
“Kita membentuk kampung tangguh dari enam kelurahan itu jumlahnya ada 51 RW dan SK-nya sudah semua. Nah, setiap harinya lurah bersama tiga pilar, Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga rutin mengunjungi kampung tangguh,” ujar Dodot, Kamis (2/7/2020).
Di samping itu, lanjut Dodot, setiap pagi pihaknya bersama jajaran juga melakukan monitoring ke kampung-kampung, pasar, dan tempat keramaian untuk melakukan pengecekan protokol kesehatan. Seperti di pasar itu apakah sudah menyediakan tempat cuci tangan, menerapkan physical distancing, dan penggunaan masker.
“Mereka keliling kampung tangguh itu tidak hanya waktu pagi hari, tapi saat malam juga berkeliling untuk mengunjungi mana RW yang belum maksimal penerapan protokol kesehatan itu didatangi,” terangnya.
Selama ini, pihaknya menyatakan, selalu mengedepankan cara berkomunikasi saat memberikan pemahaman kepada satgas di kampung tangguh tentang protokol kesehatan. Nah, selanjutnya masing-masing satgas atau perangkat RT/RW setempat itu kemudian meneruskan kepada warganya. Misalnya, memberikan pemahaman kepada warga bahwa Covid-19 bukanlah penyakit yang memalukan., sehingga ketika ada orang yang terpapar, warga tidak mengucilkan malah saling men-support.
“Kita kasih pemahaman dulu kepada warga, kita kasih arahan, yang terpenting itu kuncinya. Kita tiga pilar setiap seminggu sekali selalu evaluasi kegiatan termasuk bersama dua kepala puskesmas,” ungkap dia.
Klik Berita Selanjutnya