BANGSAONLINE.com – Keberadaan satelit di angkasa raya, untuk penunjang berbagai teknologi, kini dibidik untuk dihancurkan pihak berseteru. China dan Rusia, telah lebih dulu meluncurkan satelit pembunuh di angkasa raya. Satelit pembunuh inilah yang diarahkan untuk menghancurkan satetit-satelit vital milik berbagai negara.
Inteligen di Tokyo mendapat data, bahwa satelit pembunuh milik China dan Rusia telah mendekati orbit satelit Jepang yang befungsi vital untuk lalu lintas data intelijen Jepang. Maka ketegangan Tokyo dengan Beijing dan Moskow meningkat tajam.
BACA JUGA:
- Kesemek Glowing asal Kota Batu, Mulai Diminati Masyarakat Indonesia Hingga Mancanegara
- BRIN Sebut Teknologi Ruang Angkasa Bisa Tingkatkan Perekonomian dan Pertahanan Indonesia
- Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
- Viral, Surat Suara di Taiwan Sudah Dicoblos Paslon Nomor Urut 3, KPU: Hoaks
"Satelit pembunuh" China dan Rusia terdeteksi mendekati satelit Jepang, menurut sumber pemerintah di Tokyo, meningkatkan kekhawatiran bahwa Beijing dan Moskow mempraktikkan cara untuk menonaktifkan atau menghancurkan sistem yang sangat penting bagi pengumpulan data intelijen dan kemampuan pertahanan Jepang.
Mengutip seorang pejabat tinggi pemerintah di Tokyo, surat kabar Yomiuri melaporkan, Washington khawatir ketika satelit Rusia Cosmos 2542 berulang kali mendekati satelit pengintaian AS awal tahun ini.
Dipercaya bahwa pesawat ruang angkasa Rusia cukup dekat untuk memperoleh rincian fotografi dari satelit AS, sementara itu ditakutkan, ada serangan penghancuran atau membunuh satelit, hanya dengan menggunakan proyekti kecil, tapi langsung mengarah ke komponen vital.
China juga dipahami telah membuat kemajuan signifikan dalam persenjataan luar angkasa, termasuk "satelit pembunuh", rudal atau laser anti-satelit yang diluncurkan di bumi atau darti satelti.
Menghancurkan atau merusak akses Amerika Serikat ke informasi real-time tentang aktivitas musuh akan secara efektif berarti perang angkasa telah dimulai. "China dan Rusia juga melakukan manuver serupa di satelit mereka ke satelit Jepang," kata pejabat Jepang itu kepada Yomiuri.
Cina meluncurkan bagian terakhir sistem Satelit Navigasi BeiDou ke orbit Tiongkok meluncurkan bagian terakhir sistem Satelit Navigasi BeiDou ke orbit
Informasi detil diharapkan datang dari AS, karena Tokyo saat ini tidak memiliki kemampuan untuk memantau kegiatan Beijing atau Moskow di luar angkasa.