Libatkan Tim Psikolog, Bakal Calon Ketua DPC PDIP se-Jatim Diseleksi

SURABAYA (BangsaOnline) - Para kandidat calon Ketua DPC PDI Perjuangan se-Jawa Timur mulai diseleksi oleh tim khusus dari DPP PDIP. Tahap awal, seleksi diikuti sebanyak 44 orang bakal calon ketua DPC di kantor DPD PDIP Jawa Timur jalan Kendangsari Surabaya, Minggu (18/1).

"Tes gelombang pertama diikuti peserta untuk bakal calon Ketua DPC PDIP dari Sumenep, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Situbondo, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Madiun, dan Kota Blitar," ujar Wakil Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur, SW Nugroho.

Lebih jauh pria yang juga anggota DPRD Jawa Timur ini menjelaskan bahwa ada dua tahapan tes yang wajib ditempuh para bakal calon ketua DPC. Pertama, tes tulis tentang wawasan kebangsaan dan kepartaian. Kedua tes assesment test untuk mengukur kesesuaian antara kemampuan para bakal calon dengan kriteria yang dibutuhkan partai.

"Kedua tes ini ditangani langsung oleh DPP PDIP. Kami hanya membantu menyiapkan tempat. Khusus untuk tes assesment, kita bekerjasama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI)," terang Nugroho.
Sementara itu, koordinator HIMPSI Rizan Candra mengatakan bahwa kerjasama dengan PDIP sulit terjalin cukup lama. Bahkan pada tahun lalu, pihaknya juga dimintai bantuan untuk menyeleksi calon anggota legislatif yang maju pada Pileg 2014.
"Kalau tes yang dulu lebih fokus untuk melihat potensi kepribadian dan intelegensi seseorang. Namun tes yang ini lebih spesifik. Jadi, ada kriteria-kriteria kepemimpinan sesuai permintaan DPP PDIP yang nanti akan dilakukan uji kesesuaian pada peserta," beber Rizan Candra.


Menurut Rizan, kriteria-kriteria kepribadian itu disusun agar diperoleh karakteristik pemimpin partai yang diharapkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati, dapat muncul dan membawa nama baik partai.

"Lebih tepatnya memang ini adalah pemetaan kader-kader partai. Bisa digunakan juga juga untuk penempatan pengurus sesuai keahliannya masing-masing," jelasnya.

Ia menambahkan, tes ini sifatnya tidak untuk menjatuhkan kandidat calon ketua DPC, karena lebih untuk pemetaan kader PDIP sehingga partai lebih mudah menempatkan posisi kader sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

"Jika ada peserta yang kemampuannya atau karakternya sangat jauh dari harapan akan kelihatan dari hasil tesnya. Nanti juga akan terlihat seseorang lebih cocok di bidang mana akan terbaca pemetaannya dari tes ini. Bisa jadi si A tidak cocok jadi ketua, tapi dia akan maksimal di posisi sekretaris," ungkap Rizan.

Metode ini dapat membantu partai menemukan kader dengan karakter terbaik sesuai yang dibutuhkan. "Nanti akan terlihat perpaduannya lebih jelas bila dibandingkan dengan syarat

seleksi lain seperti tes wawasan kepartaian, prestasi, dan segala rekam jejak kader bersangkutan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO