SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Rekomendasi DPP PDIP untuk Pilwali Surabaya 2020 yang jatuh pada Eri Cahyadi dan Armuji, meninggalkan kekecewaan bagi pendukung Whisnu Sakti Buana (WS).
Sejumlah simpatisan perempuan pendukung Whisnu Sakti Buana meluapkan kekecewaan mereka di halaman Kantor DPD PDIP Jatim, setelah mendengar rekomendasi PDIP untuk Pilwali Surabaya 2020 dibacakan oleh Puan Maharani, Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDIP. Bahkan ada satu yang pingsan dan beberapa lainnya menangis.
BACA JUGA:
- Peringati Malam Satu Suro dan Bulan Bung Karno, DPC PDIP Kabupaten Kediri Gelar Wayang Kulit
- Siapkan Skema Pemanfaatan Wisma Karanggayam, Eri Berharap Bisa Angkat Performa Persebaya
- Resepsi Akbar Nikah Massal Pemkot Surabaya, Eri Cahyadi: Bertepatan Hari Jadi Pernikahan Saya
- Nikah Massal Pemkot Surabaya, Eri Cahyadi Temukan Banyak Pasangan Siri Usia Belasan Tahun
Bangsaonline.com mencoba mendekati salah satu di antara mereka untuk wawancara. Tapi simpatisan yang mengenakan atribut dan masker bertuliskan "WS" itu dengan sorot mata kurang bersahabat tidak menjawab.
Tapi bangsaonline.com menangkap diam-diam pembicaraan salah satu dari mereka menggunakan telepon gengamnya dengan intonasi yang tinggi, dan memakai bahasa Surabaya yang kasar.
"Wargamu sing loro mlebu rumah sakit, gak iso mbayar, aku sing nulungi, gak Eri, gak Armuji, gak Risma... (Wargamu yang masuk rumah sakit, tidak bisa bayar, saya yang menolong, bukan Eri, bukan Armuji, bukan Risma, red)," kata perempuan itu sambil melontarkan umpatan khas Surabaya.
Dari salah satu di antara mereka, mengungkapkan kecewaannya karena Whisnu Sakti Buana tak mendapatkan rekom. Bahkan, mereka mengaku mengatakan tidak terima dengan keputusan rekomendasi PDIP tersebut.