Sedangkan dalam pemulihan ekonomi di Jatim, Khofifah mengatakan ada beberapa strategi yang dilakukan Pemprov Jatim. Diantaranya dengan penyelarasan program antar stakeholder (rembug nyekrup) seperti sektor pariwisata, perhubungan dan ekonomi kreatif.
Kemudian program Jaring Pengaman Sosial/JPS untuk menjaga daya beli masyarakat di era pandemi, serta kebijakan insentif Gubernur seperti pembebasan denda keterlambatan pembayaran pajak kendaraan bermotor.
“Kami juga terus menggerakkan kembali sektor-sektor seperti pariwisata, industri dan perdagangan, investasi, penguatan ketahanan pangan, serta pemulihan sektor UMKM. Apalagi Jawa Timur adalah penyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia dengan kontribusi sebesar 14,60 persen,” paparnya.
Sementara itu KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan bahwa kunjungan ini juga dilakukan ke beberapa provinsi lain untuk mendapatkan masukan terkait penanganan Covid-19 di berbagai daerah.
“Kami selaku Wakil Ketua I Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Pak Wakapolri sebagai Wakil Ketua II menyempatkan diri ke Jatim karena provinsi ini merupakan provinsi besar dan tentunya punya variabel berbeda dalam penanganan Covid-19,” katanya.
Sedangkan Wakapolri Komjen Pol. Dr. Gatot Eddy Pramono, M. Si mengingatkan kembali pentingnya penggunaan masker sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Selain itu, dirinya mengingatkan pentingnya penegakan disiplin berbasis komunitas.
“Mari kita mengkampanyekan penggunaan masker, masker ini sekarang menjadi gaya hidup baru. Kemudian disini ada Kampung Tangguh Semeru. Ke depan kami minta Kapolda dan Pangdam setelah ada kampung tangguh ada penegakan disiplin berbasis komunitas yang mengedepankan pencegahan,” jelasnya.(tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News