​Ngaku Berlatar Belakang NU, BHS-Taufiq Siapkan Program untuk Nahdliyin Sidoarjo

​Ngaku Berlatar Belakang NU, BHS-Taufiq Siapkan Program untuk Nahdliyin Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono (BHS)-M. Taufiqulbar (Taufiq) saat jumpa pers di Media Center Pemenangan BHS-Taufiq, Jl. Diponegoro, Sidoarjo, Sabtu (12/9). foto: mustain/ bangsaonline.com

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Tampaknya semua pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Sidoarjo melakukan pendekatan pada warga NU. Maklum, Sidoarjo merupakan salah satu basis Nahdliyin.

Bahkan paslon Bambang Haryo Soekartono (BHS)-M. Taufiqulbar (Taufiq) mengaku menyiapkan sejumlah program untuk warga Nahdliyin di Kabupaten Sidoarjo jika terpilih sebagai pemimpin di Kota Delta. BHS-Taufiq juga mengaku memiliki latar belakang Nahdlatul Ulama (NU).

Baca Juga: Cek Dampak Gempa Malang, BHS Tinjau Kondisi Tanggul Lumpur Lapindo

BHS mengatakan, pihaknya dituntut bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat secara luas. Namun mayoritas masyarakat Sidoarjo adalah Nahdliyin. Meski begitu, BHS menegaskan tetap mengakomodasi semua elemen masyarakat di Sidoarjo.

Kata BHS, saat diamanahi sebagai Bupati Sidoarjo, akan menjalankan sejumlah program untuk kepentingan warga Nahdliyin. "Mulai dari pendidikan, UMKM dengan permodalan berbasis syariah, akan betul-betul kami akomodasi. Termasuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan pesantren," kata BHS didampingi Taufiq, di Media Center Pemenangan BHS-Taufiq, Jl Diponegoro, Sabtu (12/9).

BHS menyatakan bakal menambah MI di Sidoarjo yang saat ini jumlahnya masih kurang. Saat ini, MI di Sidoarjo sebanyak 211 lembaga. Jumlah tersebut dinilai kurang jika dibandingkan dengan jumlah MI di Kabupaten Pasuruan dan Gresik. "Kami juga akan mengembangkan pesantren. Guru-guru di pesantren juga harus diperhatikan," tegas alumnus Perkapalan ITS Surabaya ini.

Baca Juga: Kenali Kebudayaan, BHS Ajak Warga Sidoarjo Kunjungi Museum Mpu Tantular

Melalui sejumlah program tersebut, BHS berharap bisa memenuhi keinginan warga NU, baik struktural maupun kultural, yakni menjadikan Kabupaten Sidoarjo menjadi kabupaten santri. "Dan itu bisa kita wujudkan dengan infrastruktur (pendidikan) yang cukup, yang bisa memenuhi keinginan warga Nahdliyin," tandas mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.

(POLLING PILKADA SIDOARJO: Vote Cabup-Cawabup Pilihanmu!)

BHS juga menegaskan, nantinya saat memimpin Kabupaten Sidoarjo, tidak akan mengurangi jumlah dana hibah untuk NU Sidoarjo. BHS menyebut, saat ini dana hibah NU dari Pemkab sekitar Rp 14 Miliar. "Tidak dikurangi. Tapi kita akan tambah, sehingga cukup untuk pengembangan dan kepentingan NU di Sidoarjo," tegasnya.

Baca Juga: KPU Sidoarjo Tetapkan Gus Muhdlor - Subandi Sebagai Bupati dan Wabup Terpilih

Hal senada disampaikan Taufiqulbar. Dia mengaku mendapat pesan khusus saat bersilaturahim dengan sejumlah kiai dan ulama di Sidoarjo. Yakni memperhatikan kesejahteraan guru ngaji dan Tahfidz Quran. "Nanti saya prioritaskan anggaran untuk para guru ngaji," tandas Taufiq yang juga mantan Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo, periode 2014-2019 ini.

BHS-Taufiq menyatakan berlatarbelakang NU meski tidak secara struktur, namun kultural. "Karena kebetulan secara kultural, eyang saya, adalah Brawijaya V bersama Putri Cempo. Yang kebetulan garis Raden Patah yang sampai ke bawah. Termasuk mungkin juga keluarga Gus Dur dan lainnya ini masuk di garis keluarga kita," tutur BHS.

Sedangkan Taufiq menegaskan, dirinya lahir dari keluarga NU. Dia mengaku cucu Ketua MWC NU Sedati, H Hasan Dahlan. Taufiq mengatakan ayahnya juga pernah menjabat Ketua PAC Ansor Sedati.

Baca Juga: Ajak Semua Paslon Bersama Bangun Sidoarjo, Gus Muhdlor-Subandi Beber Program 100 Hari Kerja

"Jadi tidak ada yang diragukan lagi ke-NU-an saya. Saya NU sejak lahir," tandas Taufiq, yang juga alumnus ITS Surabaya ini.

Tidak hanya garis keturunan orang tuanya, Taufiq menyatakan mertuanya, H Maskur Rois, adalah salah satu tokoh NU di Kabupaten Sidoarjo dan salah satu pendiri RSI Siti Hajar Sidoarjo. Taufiq juga menyatakan, KH Husen Ilyas, salah satu kiai sepuh di Mojokerto, adalah kakaknya, dari garis orang tuanya.

Diketahui, BHS-Taufiq salah satu paslon di Pilbup Sidoarjo 2020. Paslon ini diusung oleh koalisi lima parpol. Terinci Partai Gerindra (7 kursi), Partai Golkar (4 kursi), PKS (4 kursi), Partai Demokrat (2 kursi) dan PPP (1 kursi). Total gabungan lima parpol ini memiliki 18 kursi di DPRD Sidoarjo. (sta)

Baca Juga: Rekapitulasi KPU, Gus Muhdlor-Subandi Menangi Pilbup Sidoarjo, Saksi BHS-Taufiq Tolak TTD BA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO