PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Keluhan warga tiga desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, soal bau busuk limbah beberapa perusahaan yang dibuang di sungai, mulai ditindaklanjuti oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.
Kamis (1/10), pihak DLH melakukan pemantauan baku mutu limbah perusahaan yang dibuang ke Sungai Selorawan.
BACA JUGA:
- Raperda KTR Diprotes Apindo, Pansus II DPRD Pasuruan Janji Pertimbangkan Masukan Pengusaha
- Resmikan 10.550 Panel Surya, Khofifah: PT HM Sampoerna Jadi Contoh Penguatan Renewable Energy
- Merasa Dirugikan, Warga Kedungringin Pasuruan Luruk PT Sorini
- Tinjau Bau Busuk di Sungai Wrati, Ketua DPRD Pasuruan Nyaris Muntah
"Langkah ini dimaksudkan agar limbah yang dibuang tidak menimbulkan bau. Saat kita cek, limbahnya memang bagus dan tidak menimbulkan bau," ujar Kepala DLH Kabupaten Pasuruan Heri Ferianto saat dikonfirmasi.
Ia mengatakan, upaya mengatasi persoalan limbah tersebut juga dilakukan dengan mengalihkan sementara limbah ke Kali Jejeran, dengan membangun jaringan pipa pembuangan di sejumlah perusahaan.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Wonokoyo, Desa Gunung Gangsir, dan Desa Cangkringmalang Kecamatan Beji mengaduakan bau busuk yang berasal dari limbah beberapa perusahaan yang dibuang di Sungai Selorawan.
Menurut Anggota Komisi III DPRD Pasuruan, H. Arifin S.Sos, limbah beberapa perusahaan di wilayah Wonokoyo dan Gunung Gangsir itu menimbulkan bau karena diduga baku mutunya belum memenuhi syarat. Hal inilah yang menimbulkan protes ratusan warga yang rumahnya dekat dengan perusahaan.
“Kita sudah menyampaikan keluhan warga soal limbah yang dibuang ke Sungai Selorawan tersebut di DLH. Pada intinya pihak dinas terkait diharapkan proaktif untuk melakukan pemantaun dan pengawasan secara ketat,” pinta politikus PDIP ini. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News