Kualitas Lebih Terjamin, KPM BPNT di Parengan Pilih Beras Premium

Kualitas Lebih Terjamin, KPM BPNT di Parengan Pilih Beras Premium Pihak dinsos dan kecamatan saat mengecek kualitas beras yang akan disalurkan ke KPM.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Penyaluran komoditi beras program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, kini bisa dilakukan secara pre-order. Dengan sistem ini, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bebas memilih sendiri kualitas komoditi yang diinginkan.

Penyedia komoditi BPNT menyediakan dua jenis kualitas beras. Yakni, kualitas medium dan premium. Namun demikian, para KPM ternyata lebih banyak yang memilih beras premium karena kualitasnya lebih baik dan sangat layak konsumsi.

Baca Juga: Duta Fest Jatim 2024, Bupati Lindra: Tularkan Semangat Gotong-royong pada Masyarakat

“Mekanismenya kini dilakukan secara pre-order. KPM bebas memilih jenis beras yang diinginkan, terserah KPM memilih yang mana. Jangan sampai disesuaikan keinginan agen, tapi benar-benar permintaan KPM," ujar Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos P3A Tuban, Ritazahara Afrianti saat melakukan pengecekan komoditi beras di Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban sebelum disalurkan kepada agen, Jumat (13/11).

Lebih lanjut, Ritazahara mengatakan, perubahan mekanisme penyaluran dengan sistem pre-order ini dilakukan sejak tiga bulan terakhir. Dengan begitu, masyarakat tidak merasa dirugikan dan terkesan terpaksa memilih komoditi yang diinginkan.

“KPM mintanya seperti apa harus dilayani, mereka ini bukan penerima sembako, tapi menerima uang untuk ditukarkan dengan sembako di agen, jadi jangan sampai KPM merasa dirugikan,” imbuhnya.

Baca Juga: Warga Tuban Terima Bansos Beras Dampak PPKM Tak Layak Konsumsi: Apek, Menggumpal, dan Berkutu

Meski telah menyediakan kualitas jenis beras terbaik, pengawasan dan pengecekan terus dilakukan, baik di tingkat kecamatan maupun agen. Hal itu dilakukan guna menjaga kualitas bantuan pangan tersebut dan memastikan komoditas yang disediakan telah sesuai dengan ketentuan, sehingga KPM tidak merasa dirugikan.

"Semua ini dilakukan untuk menjaga kualitas produk pangan ini agar sampai ke tangan KPM sesuai dengan kualitas yang telah ditetapkan," tutupnya.

Sementara itu, Sekretaris Camat Parengan, Sanusi mengatakan, selama ini komoditi yang disediakan supplier sudah bagus dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Komoditi beras dengan kualitas premium yang disediakan agen sangat layak dikonsumsi masyarakat.

Baca Juga: Bupati Tuban Temukan Penerima BPNT Diberi Komoditi Kerupuk, Mi Instan, dan Minyak Goreng

“Ini harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Ketua Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Parengan, Eko Hariyanto, mengakui sejak mekanisme penyaluran BPNT diubah ke sistem pre-order, KPM lebih banyak yang memilih beras dengan kualitas premium.

"Setelah diberikan pilihan beras medium dan premium, ternyata KPM di Parengan ini seluruhnya memesan beras dengan kualitas premium. Semoga dengan kualitas produk yang disediakan tidak adanya permasalahan di masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: Ketua DPRD Tuban Tantang Mensos Sidak Penyaluran Bansos ke Daerah Lain: Jangan Tebang Pilih!

Ia menjelaskan, dengan sistem pre-order, KPM lebih dulu memesan jenis komoditi yang diinginkan kepada agen, sebelum penyaluran. Sementara agen meneruskan pesanan KPM kepada supplier.

"Bulan ini penerima program BPNT sebanyak 3.282 KPM dengan total beras yang disediakan sebanyak 49,2 ton. Sistemnya agen merekap pesanan dari KPM dan diajukan ke supplier," imbuhnya.

Ketua Paguyupan Agen BPNT Parengan, Kiswanto mengatakan tidak keberatan dengan perubahan sistem yang dilakukan. Meski dirinya harus bekerja dua kali dengan merekap pesanan dahulu. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk memberi pelayanan terbaik bagi KPM.

Baca Juga: Pendamping Bansos dan Agen di Tuban Diminta Terlibat Tangani Keluhan KPM

"KPM semakin bebas memilih produk yang diinginkan, semua komoditi yang diajukan berdasarkan pesanan KPM," tuturnya. (gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO