Fondasi Jembatan di Desa Sengon Jombang Ambrol, Akses Jalan Warga Terputus

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Fondasi jembatan di Dusun Ngesong, Desa Sengon, Kecamatan/Kabupaten Jombang ambrol. Hal itu membuat patahan pada jembatan yang menjadi akses jalan warga menuju jalan raya.

Peristiwa ambrolnya fondasi jembatan tersebut terjadi pada Jumat (4/12/2020) sekira pukul 07:00 WIB. Alhasil, warga yang hendak menuju ke jalan raya harus berputar sejauh 2 kilometer.

Dari keterangan Hermawan, warga sekitar lokasi jembatan mengatakan, bahwa tidak ada tanda-tanda sebelum terjadi peristiwa ambrolnya fondasi jembatan. Namun, ia menyebut bahwa selama dua hari kemarin, arus sungai di bawah jembatan cukup deras akibat intensitas hujan cukup tinggi.

"Kejadiannya sekitar jam 7 pagi. Ndak ada tanda-tanda kalau akan runtuh. Cuman dua hari ini banjirnya cukup besar," ujarnya.

Lebih lanjut, Hermawan mengatakan jika selama hujan berlangsung, dari arah selatan arus air membawa sampah berupa kayu dan bambu. Serta tadi pagi ada sebuah mobil roda empat jenis Avanza yang lewat di atas jembatan tersebut.

"Banyak bambu, batang pohon besar-besar menyumbat di bawah jembatan itu, cuman gak ada tanda-tanda ambruk. Terus ada mobil lewat langsung runtuh. Tapi mobil itu gak tahu kalau jembatan runtuh," terangnya.

Kemudian, masih lanjut Hermawan, ada warga setempat yang hendak lewat di atas jembatan. Namun ia berhenti lantaran mengetahui bahwa ada lubang di antara jembatan dan jalan. Seketika itu, warga mengetahui jika jembatan sudah alami kerusakan.

"Selang dua jam, mulai satu per satu, materialnya mulai berjatuhan, dan jarak setengah jam kemudian, semua warga mendengar ada suara patah yang cukup keras, nah mulai retak semua sekitar jam 8.30 WIB, patah semua," tegasnya.

Ambrolnya jembatan tersebut berdampak pada akses jalan menuju ke jalan raya yakni Jalan Kapten Tendean jadi terputus. Ia berharap agar pemerintah setempat segera melakukan perbaikan pada jembatan tersebut, agar warga tidak kesulitan untuk menuju jalan raya, dan tidak membahayakan keselamatan warga yang rumahnya ada di sekitar sungai maupun jembatan yang ambrol.

"Ya akses ke jalan raya terputus, otomatis kita puter, sejauh dua kilo, lewat dekat makam sana. Ya kalau dibiarkan begini nantinya ya membahayakan, soalnya ini sudah retak. Ini saja baru diplengseng sejak setahun kemarin," ungkapnya.

Warga sudah melaporkan peristiwa ambrolnya fondasi jembatan tersebut ke pihak pemerintah desa. Hermawan mengaku jika aparat desa maupun petugas dari pengairan serta PUPR Jombang sudah meninjau lokasi.

"Sudah, tadi kepala desa, dinas pengairan sudah ke sini, PU-nya sudah ke sini, sudah dicek, tinggal pelaksanaannya kapan itu yang gak tahu," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPUR Jombang Miftahul Ulum mengaku jika sudah mengetahui adanya peristiwa ambrolnya fondasi jembatan tersebut. Bahkan, ia juga sudah melakukan pengecekan ke lokasi. Pihaknya mengaku akan melaksanakan rapat dengan jajarannya untuk membahas persoalan jembatan tersebut.

"Tadi pagi sudah tak survei Mas, habis Jumatan nanti akan kita rapatkan Mas," pungkasnya saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp. (aan/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News