Sebagai jantung penggerak operasi produksi, Sukowati Field Pad A dan B memiliki Power Plant. Fasilitas ini membutuhkan daya masing-masing sekitar 400 kW yang digunakan untuk mengoperasikan Water Injection Pump, ESP, dan Utilities lainnya. Dengan Konversi Power Supply dari Diesel Engine Generator ke PLN di Pad A dan Pad B ini, dapat memicu penghematan biaya yang cukup signifikan dan dapat mengurangi cost per barrel di Sukowati Field.
"Hal ini merupakan komitmen Sukowati Field untuk melakukan cost reduction dan merealisasikan Breakthrough Project, terutama pada saat penurunan harga minyak dunia di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.
Selain itu, strategi tersebut juga dapat menurunkan emisi karbon dari penggunaan fuel consumption menjadi berkurang karena sudah beralih ke Power PLN. Serta Breakthrough Project PT Pertamina EP Asset 4 untuk program Konversi Power dapat direalisasikan pada akhir tahun 2020.
Indarwan Harsoni, Field Manager Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field mengapresiasi program ini, jika melihat ketersediaan power yang ada dan kondisi saat ini, ESP masih menggunakan Power Supply dari Diesel Engine Generator. Pengalihan power supply ESP untuk Pad B dari Diesel Engine Generator ke PLN ini dilakukan agar Potensi Efisiensi lebih optimal.
"Konversi Power Supply dari Diesel Engine Generator ke PLN di Pad A dan Pad B ini dapat terwujud berkat usaha dan perjuangan teman-teman semua sehingga dapat memicu penghematan biaya yang cukup signifikan dan dapat mengurangi cost per barrel di Sukowati Field," ujar Soni, panggilan akrabnya. (nur/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News