Hadapi MEA, Jatim Ekspor Kotoran

SURABAYA (BangsaOnline) - Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, Jawa Timur mengekspor “sampah”. Meski tak lazim, Jatim cukup “piawai” dalam mengekspor kotoran hewan ke berbagai negara. Sampah dari hewan asal Jatim yang banyak dimintai oleh sejumlah negara.

Kepala Dinas Peternakan Jatim, Maskur mengungkapkan, sejumlah negara yang jadi sasaran pengiriman kotoran sampah hewan adalah Malaysia, Vietnam, Taiwan, China, Jepang hingga Amerika Serikat.

“Banyak ekspor sampingan dari sisa sampah peternakan yang kurang dimanfaatkan malah diminati banyak negara. Jatim pun mengekspor mulai dari kotoran kelelawar, bulu bebek hingga kulit sapi, kambing dan babi,” ujarnya, kemarin.

Maskur menyebutkan, kotoran kelelawar (guano) banyak diekspor ke Jepang dan Amerika Serikat. Jumlahnya ekspor per tahunnya bisa mencapai 1.332 ton. Guano sendiri hanya bisa didapatkan dari beberapa wilayah, yakni Tuban, Bojonegoro dan Pacitan serta beberapa daerah yang banyak memiliki goa sebagai sarang kelelawar.

“Guano ini banyak diminati karena dari hasil riset mereka bisa buat pupuk dan bahan baku kosmetik kecantikan. Kalau disini kan tidak terpakai, jadi diekspor. Kalau masyarakat kita tahu manfaatnya, mungkin bisa dimanfaatkan sendiri,” kata dia.

Selain itu, sampah peternakan lainnya yang diekspor yaitu bulu bebek. Walau berupa bulu ringan, jumlah yang diekspor pun banyak mencapai 500 ton per tahun. Tujuannya ke Taiwan, Vietnam dan China. Bulu bebek atau angsa ini biasa digunakan untuk isi bantal sampai yang paling bagus digunakan untuk shuttle cock (kok bulu tangkis). Namun jumlah yang diekspor baru 10 persen dari total potensi yang ada.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO