Buka Vaksinasi Massal di Surabaya, Wamenkes Kagumi Sistem Pendaftaran

Buka Vaksinasi Massal di Surabaya, Wamenkes Kagumi Sistem Pendaftaran Wamenkes RI Dante Saksono Harbuwono didampingi Plt. Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana meninjau dan mengecek langsung setiap tahapan vaksinasi massal.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar massal untuk tenaga kesehatan (nakes) di Graha YKP, Minggu (31/1/2021). Vaksinasi massal yang melibatkan ribuan nakes itu dibuka langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan RI (Wamenkes RI) Dante Saksono Harbuwono.

Dengan didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana dan jajaran Dinas Kesehatan Surabaya dan Jawa Timur, Wamenkes juga menyapa para nakes yang mengikuti acara tersebut via zoom. Bahkan, pada kesempatan itu, Wamenkes dan rombongannya juga meninjau dan mengecek langsung setiap tahapan massal yang digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan itu.

Baca Juga: Terapkan 6 Pilar Transformasi Kesehatan, Pemkot Mojokerto Diapresiasi Dirjen Kesmas Kemenkes

Wamenkes juga sempat terkagum-kagum dengan modifikasi pendaftaran yang dilakukan oleh jajaran Pemkot Surabaya. Pasalnya, meskipun pendaftarannya dilakukan secara manual, tapi tetap terdigitalisasi dan terhubung dengan data pemerintah pusat.

"Ada beberapa hal yang saya apresiasi dari kegiatan yang dilaksanakan di Surabaya kali ini, salah satunya adalah modifikasi untuk melakukan pendaftaran atau registrasi yang programnya dibuat secara manual tapi terdigitalisasi. Itu yang baru saya temukan di Surabaya ini. Proses itu kemudian di-bleaching ke data sentral. Itu sangat memudahkan tenaga kesehatan karena mungkin ada nakes yang sebelumnya belum teregistrasi dari awal," kata Wamenkes RI.

Oleh karena itu, sistem semacam ini bisa dijadikan contoh bagi daerah lainnya di Indonesia. Ia juga berharap daerah lain nanti bisa mencontoh berbagai hal yang telah dilakukan oleh Surabaya. "Mudah-mudahan ini bisa memberikan aura positif bagi warga, sehingga tidak takut lagi untuk melakukan ini," ujarnya.

Baca Juga: RS Kemenkes Surabaya Diresmikan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Tingkatkan Layanan Kesehatan

Apalagi, tenaga kesehatan yang sudah divaksin sejak beberapa Minggu lalu dan di Surabaya dituntaskan hari ini, tentu akan menjadi contoh bagi masyarakat bahwa vaksin Sinovac ini sudah aman dan halal.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengaku bersyukur karena sudah bisa memberikan contoh bagi daerah lainnya di Indonesia. Apalagi tadi sudah dicek sendiri oleh Wamenkes RI setiap tahapannya.

"Ya, Alhamdulillah jika mungkin sistem yang kita lakukan di Surabaya bisa diadopsi dan diaplikasikan ke daerah lainnya. Artinya, kerja keras Dinas Kesehatan dan semua pihak yang terlibat dalam ini akhirnya dapat apresiasi yang luar biasa dari Pak Wamenkes RI," kata Whisnu.

Baca Juga: Kemenkes Pantau Langsung Kesiapan RSUD dr Iskak Tulungagung untuk Naik Kelas Tipe A

Ia juga menjelaskan bahwa massal ini dilakukan untuk semua tenaga kesehatan yang bekerja di Surabaya, baik yang terdaftar di Si-SDMK atau pun tidak. Mereka ini diusulkan oleh institusi tempat dia bekerja atau organisasi profesi. "Jumlah peserta yang mengikuti massal di Graha YKP ini yang mendaftar ada 4.257 nakes," tegasnya.

Selain di Graha YKP, massal ini juga dilakukan di 63 Puskesmas dan RSU dr Soetomo. Khusus yang Puskesmas nanti melakukan kepada 3.150 nakes dan di RSU dr Soetomo ada 80 nakes.

"Jadi, total nakes yang divaksin serentak hari ini sebanyak 7.487 nakes. Itu artinya, untuk nakes di Surabaya 100 persen tuntas hari ini, jadi 31 ribu nakes SE Surabaya ditargetkan tuntas hari ini," tegasnya.

Baca Juga: Efek Sering Konsumsi Minuman Berpemanis Bagi Tubuh

Oleh karena itu, ia lagi-lagi menyampaikan bahwa warga Kota Surabaya tidak perlu khawatir da tidak perlu takut dengan adanya ini. Sebab, ini aman dan halal. "Ini juga menjadi salah satu ikhtiar kita dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya," pungkasnya. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Sambisari dan Manukan Kulon Menolak Sekolah Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Corona':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO