SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Isu kudeta terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ternyata bukan isapan jempol. "Ada empat faksi selama ini di tubuh Partai Demokrat. Yakni faksi simpatisan mantan Ketua Umum Partai Demokrat (Alm) Hadi Utomo, faksi SBY, faksi Anas Urbaningrum, dan faksi Marzuki Alie," kata Yus Sudarso, Mantan Ketua DPP Partai Demokrat, di Restoran Dapur Sunda Mal Bellagio, Jakarta Selatan, Selasa (2/2/2021).
Yus Sudarso terang-terangan mengatakan 4 faksi ini ingin agar Moeldoko menjadi pemimpin Partai Demokrat. Sebab, menurut dia, banyak kader yang ingin menggelar kongres luar biasa (KLB) ketika AHY menjabat Ketum PD.
BACA JUGA:
- Sekjen Kementerian ATR/BPN Gelar Sosialisasi Sertifikat Tanah Elektronik ke Praktisi dan Akademisi
- Menteri AHY Serahkan Sertifikat TORA untuk Masyarakat eks Timor Timur yang Setia pada NKRI
- Menteri AHY Siapkan Baseline Program Pertanahan dan Tata Ruang Untuk Transisi Kepemimpinan
- Jadi Pembicara pada Konferensi Internasional Unair, AHY Paparkan Upaya Wujudkan 17 SDGs
"Sepengetahuan saya adalah bercak-bercak (KLB untuk mengganti AHY) itu sudah timbul pada saat kongres Maret (2020) itu, gitu," kata Yus.
"Ya, bahwa partai, tantangan partai ke depan semakin berat. Jadi dari kawan-kawan melihat figur yang pas untuk di-create adalah Pak Moeldoko. Akan tetapi kami semua sayang Pak SBY, sayang Pak AHY, kalau Demokrat punya presiden, pastinya Mas AHY sekala prioritas menjadi menteri kami. Dan 10 tahun ke depan beliau lebih matang untuk kita gadang menjadi pemimpin bangsa ini," kata Yus dikutip detik.com.
Menurut dia, AHY adalah salah satu dari empat faksi yang ada di dalam tubuh Partai Demokrat. Bahkan AHY lahir dari faksi Soesilo Bambang Yudhoyono yang merupakan ketua dari hasil Kongres Luar Biasa (KLB).
Karena itu Yus Sudarso menilai gerakan kudeta terhadap AHY sesuatu yang lumrah. Bahkan upaya itu menjadi hal yang alami. "Sebenarnya pergerakan yang dimaksud AHY bukan pergerakan, tapi mengalir seperti air dari daerah lalu kembali kepada kanal-kanal faksi yang ada tadi. Itu sah-sah saja dalam parpol bukan hal yang tabu," kata Yus.
Yus minta AHY tidak panik dan membuat isu yang semakin melebar. Jika AHY masih didukung oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Pusat (DPD), peristiwa mengkudeta tidak akan terjadi.
"Tidak usah khawatir AHY selama didukung oleh DPC dan DPD. Kami di sini hanya untuk membuat Demokrat semakin besar," jelasnya.
Yang menarik, faksi-faksi itu tidak hanya ingin melengserkan AHY dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat, tapi juga menggadang Moeldoko sebagai bakal calon presiden 2024.
Klik Berita Selanjutnya