​Ketua TP PKK Kota Kediri Imbau Remaja Tak Menikah di Usia Dini

​Ketua TP PKK Kota Kediri Imbau Remaja Tak Menikah di Usia Dini Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar (kiri) saat bersama remaja putri di sebuah acara. foto: ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Me membutuhkan persiapan matang. Tak hanya sekadar fisik, tapi juga aspek finansial dan kesiapan psikologis dari pasangan. 

Untuk itulah, Ketua Tim Penggerak Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar mengimbau kepada para remaja khususnya remaja putri Kota Kediri untuk mempersiapkan matang-matang bila akan me.

“Imbauan saya, bekali dulu diri. Tak perlu buru-buru me. Me butuh persiapan yang matang dari segala aspek,” kata Bunda Fey, sapaan istri Wali Kota Kediri itu, Rabu (17/02/2021). 

Imbauan ini terkait dengan viralnya kasus sebuah Wedding Organizer (WO) yang mempromosikan peran anak di bawah umur.

Menurut Bunda Fey, me membutuhkan persiapan aspek fisik menyangkut kesehatan reproduksi. Bahkan UU No. 16/2019 tentang Perubahan atas UU No. 1/1974 tentang Perkawinan telah menaikkan usia minimal kawin perempuan dari 16 tahun menjadi 19 tahun. Ini berlaku untuk calon mempelai perempuan dan laki-laki.

Selain aspek fisik, lanjut Bunda Fey, juga aspek pendidikan dan finansial. Aspek pendidikan yang cukup harus dimiliki oleh kedua calon mempelai. Hal ini bukan hanya menyangkut soal pekerjaan yang bisa didapatkan dari sebuah pendidikan yang cukup, namun juga bagaimana mendidik anak-anaknya kelak.

Orang tua yang cukup berpendidikan diharapkan bisa mendidik putra putrinya dengan baik sehingga menghasilkan generasi yang cerdas.

Masih menurut Bunda Fey, aspek finansial juga tak kalah penting. Bila calon mempelai sudah memiliki pekerjaan yang bisa menghidupi, maka meminimalkan konflik dalam rumah tangga yang disebabkan oleh faktor ekonomi. Dalam hal ini, perempuan kerap kali dalam posisi rentan mengalami KDRT ketika terjadi konflik rumah tangga.

“Tiga aspek itu harus dimiliki, tidak bisa tidak. Maka tak perlu buru-buru me, sekali lagi,” pesan Bunda Fey.

Ia dan tim Kota Kediri tengah mengadakan persiapan untuk mengadakan Sekolah Perempuan tahun 2021. Mereka menyusun mekanisme yang lebih efektif dan juga kurikulum yang dibutuhkan.

Sekolah Perempuan di Kota Kediri merupakan ide dari Bunda Fey untuk membekali para remaja di Kota Kediri, khususnya remaja putri untuk masa depan. Pendidikan perempuan dengan nama "Selimut Hati" ini tidak hanya memberikan kesadaran tentang hak-hak perempuan, namun juga pendidikan pra .

Sejumlah 900-an remaja putri dari 46 kelurahan di Kota Kediri sudah mengikuti program Selimut Hati pada tahun lalu. Rencananya, program ini akan digelar rutin tiap tahun sebagai wujud konsistensi TP Kota Kediri dalam memberdayakan perempuan. (uji/ian)

Lihat juga video 'Nikahi Wanita Australia, Warga Sukodono Sidoarjo Diarak Keliling Kampung Naik Delman':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO