​Jelang Vaksinasi Tahap Kedua, Pemkot Surabaya Siap Dirikan Posko-Posko Vaksin

​Jelang Vaksinasi Tahap Kedua, Pemkot Surabaya Siap Dirikan Posko-Posko Vaksin Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara saat di ruang kerjanya. (foto: ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka rencana pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya melakukan berbagai persiapan dan strategi untuk vaksinasi.

Pelaksanaan kali ini diperuntukkan bagi kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi tersebar di Kota Pahlawan.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Febriadhitya Prajatara mengatakan, ada beberapa strategi yang telah disiapkan. Di antaranya, yakni pendataan kepada seluruh kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi. Selain itu, jajaran pemkot akan menambah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang disebar di beberapa titik se-Surabaya.

“Untuk itu kami melakukan pendataan tempat umum mana saja yang memungkinkan digunakan untuk penyuntikan vaksin,” kata Febri di ruang kerjanya, Kamis (18/2/2021).

Febri menjelaskan, pada saat proses penyuntikan nanti, tidak hanya digelar di fasyankes saja. Akan tetapi, dilaksanakan pula melalui posko-posko yang bakal didirikan di sekitar lokasi sasaran. Misalnya, pelaksanaan vaksin yang diperuntukkan bagi pedagang di pasar.

Baca Juga: ​SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

“Maka poskonya bisa dibangun di sekitar situ (pasar). Jadi supaya lebih dekat dan tidak mengganggu pekerjaan mereka. Jadi pada saat sudah ada jadwalnya siapa yang mendapatkan prioritas pertama di situ akan kami buat posko,” urainya.

Bahkan, Febri menyebut, demi mempercepat pelaksanaan penyuntikan, rencananya pelayanan vaksinasi Covid-19 bakal digelar juga pada hari Sabtu dan Minggu. Artinya vaksinasi akan dilakukan tujuh hari kerja mulai dari hari Senin-Minggu. Hal itu menjadi penting dilakukan agar warga yang tidak bisa datang pada hari kerja dapat suntik vaksin di akhir pekan. “Jadi kami pelayanannya Sabtu dan Minggu juga ada,” katanya.

Febri juga menjelaskan, kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi yang bakal menerima vaksin tahap kedua ini, seperti pegawai ASN dan non-ASN di lingkup , TNI, Polri, anggota DPRD, kejaksaan, pengadilan, BUMN yang ada di Surabaya, BUMD, hingga tokoh agama. "Rekan-rekan wartawan, pendidik, pengusaha pariwisata, lansia, dan pelayanan publik lainnya,” paparnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Berdasarkan data dari Dinkes Surabaya yang diterimanya per tanggal 13 Februari 2021 lalu, setidaknya ada sekitar 390 ribu orang yang akan diusulkan kepada pemerintah pusat untuk disuntik vaksin Covid-19. Dari jumlah tersebut, 117 ribu orang terdiri dari kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi, 266 ribu orang lansia, dan sekitar tujuh ribu orang yang masih tertunda pada vaksin tahap pertama.

“Memang kapasitas kami 60 ribuan. Tapi tahap dua ini kami usul sementara sekitar 390 ribu. Mungkin nanti diberikan secara bertahap. Pemkot bisa mempercepat pelaksanaan vaksin tersebut karena sudah menyusun strategi,” ungkapnya.

Di kesempatan yang sama, Febri juga meminta agar masyarakat yang belum mendapatkan giliran vaksin untuk bersabar dan tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes). Namun begitu, bagi warga yang sudah divaksin pun tetap diimbau agar terus menjalankan prokes demi keselamatan bersama. (ian/zar)

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Sambisari dan Manukan Kulon Menolak Sekolah Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Corona':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO