PKB dan Demokrat Saling Klaim, Pengamat: Syah Natanegara Milik Rakyat Trenggalek

PKB dan Demokrat Saling Klaim, Pengamat: Syah Natanegara Milik Rakyat Trenggalek Pengamat Politik Sugeng Widodo, SH.

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com -   Sugeng Widodo, S.H. menyayangkan sikap Ketua DPC PKB dan Ketua DPC Partai yang saling mengklaim Wakil Bupati Trenggalek adalah kader mereka.

Menurut Jebolan Fakultas Hukum UGM (Universitas Gajah Mada) Yogyakarta itu, semestinya kedua ketua DPC partai politik tersebut sudah tidak lagi mempermasalahkan hal itu, terlebih lagi saling memperebutkan status kader seperti sekarang ini.

Baca Juga: Pilkada Trenggalek, Golkar Berikan Rekom pada Pasangan Ipin-Syah

"Karena setelah Syah terpilih jadi wakil bupati mendampingi Moch. Nur Arifin sebagai bupati, pada hakikatnya adalah milik seluruh rakyat Trenggalek. Apalagi klaim dari kedua ketua parpol tersebut tidak disertai dengan argumentasi dan dasar yang kuat," kata Sugeng, Selasa (9/3).

Menurutnya, statement ketua DPC PKB akan lebih bagus apabila disertai dengan penyampaian ketentuan yang ada pada AD/ART partainya. Sehingga, bisa menjadi wahana pendidikan politik bagi masyarakat Kabupaten Trenggalek.

"Ketua DPC PKB seharusnya menjelaskan apakah dalam AD/ART terdapat klausul yang memperbolehkan anggota atau kader memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) dari partai lain. Ataukah sebaliknya, di sana ketentuan keanggotaan partai PKB yang dimiliki oleh seseorang akan hilang dengan sendirinya saat yang bersangkutan memiliki KTA dari partai lain," kata Sugeng yang selama ini aktif melakukan pengamatan percaturan politik di Trenggalek.

Baca Juga: Wabup Trenggalek Lantik 238 Orang P3K di Pendopo Kabupaten

Hal itu menurut Sugeng perlu disampaikan oleh ketua DPC PKB, mengingat sebelumnya, ketua DPC Partai Demokrat juga menyampaikan hal yang sama.

"Dengan demikian, semua akan terang benderang dan tidak membuat masyarakat malah menjadi bingung. Kalau perlu bila ada bukti misalkan seperti KTA bisa ditunjukkan pada publik agar masyarakat menjadi semakin paham," kata pensiunan Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Trenggalek ini.

Sugeng juga memberikan koreksi terhadap pernyataan dari ketua DPC Partai Demokrat yang menyebut jika kehadiran di acara doa bersama yang digelar di Kantor DPC Partai Demokrat sebagai bentuk keberpihakan pada Partai Demokrat.

Baca Juga: Daftar Bacabup ke PKB, Mugianto Siap Tantang Petahana di Pilkada Trenggalek 2024

"Menurut saya belum tentu demikian. Saya yakin hadir di situ karena diundang. Dan saya yakin pula bila partai yang lain ada yang mengundang, dia pasti juga akan hadir," ungkapnya.

Menurut Sugeng, kehadiran di acara doa bersama tersebut belum bisa dijadikan sebagai tolok ukur bahwa yang bersangkutan sebagai kader dari Partai Demokrat.

Ia juga menyarankan, dalam situasi seperti ini semestinya Wakil Bupati Trenggalek harus bersikap tegas dan segera mengeluarkan statement.

Baca Juga: Daftar Bacawabup Trenggalek Lewat Demokrat, Rizky Sembada Optimis dapat Rekom 6 Partai

"Apakah dia di PKB atau di Demokrat. Syah harus tegas dalam hal ini, sebagai politikus muda yang tentunya diharapkan akan mampu menjadi pimpinan masa depan tidak boleh menunjukkan sikap ragu dan ambigu, agar tidak terjadi kegaduhan seperti ini," pungkasnya. (man/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO