Mendengar ucapan oknum polisi itu pun, dia langsung merasa down, karena selama ini dia tidak pernah berurusan dengan masalah hukum. Ia pun langsung menurutinya. Namun mobilnya sudah dibawa oleh para debt collector tersebut.
Setibanya di Polsek Rogojampi, Tono tidak menemukan mobil miliknya. Setelah mencari informasi akhirnya diketahui mobil miliknya berada di pos polisi yang berada di Bandara Banyuwangi. Sampai di pos tersebut, dia tidak diperbolehkan masuk ke ruangan pos polisi wilayah hukum Polsek Rogojampi tersebut. Dia disuruh melakukan mediasi dengan para debt collector itu di luar.
Hingga akhirnya, karena tidak ada titik temu mobil Tono itu pun dibawa paksa oleh para debt collector tanpa memberikan tanda terima apapun.
"Yang sangat saya sesalkan di sini adalah dugaan keterlibatan oknum polisi yang seharusnya berada di tengah-tengah justru terkesan membiarkan para gerombolan debt collector berbuat semena-mena menyita kendaraan saya," sesalnya.
Sementara itu, Kapolsek Rogojampi, Kompol Sudarsono saat dikonfirmasi beralasan jika anggotanya yang melakukan penjagaan di pos bandara telah mendapat informasi dari warga terjadi keributan, dan segera meluncur ke lokasi.
"Saat itu anggota saya mendapat laporan dari masyarakat adanya keributan lalu anggota mendatangi lokasi dan mengajak kedua belah pihak agar melakukan mediasi di kantor," kata Kompol Sudarsono.
Hal tersebut berbeda dengan pengakuan salah satu debt collector kepada wartawan melalui telepon yang mengakui jika dirinyalah yang menelepon oknum anggota tersebut dan meminta datang ke lokasi.
"Tidak ada oknum anggota yang mem-backing-i, saya yang menghubungi untuk datang," kata salah satu debt collector kepada wartawan. (her/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News