​Di Depan 360 Wisudawan IAI Al-Khoziny, Kiai Asep: Pilih Mana, Harta, Tahta, atau Ilmu

​Di Depan 360 Wisudawan IAI Al-Khoziny, Kiai Asep: Pilih Mana, Harta, Tahta, atau Ilmu Rektor Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. saat menyampaikan sambutan pada acara wisuda ke-23 Institut Agama Islam (IAI) Al-Khoziny Buduran Sidoarjo, Ahad (11/4/2021). Foto: MMA/ BANGSAONLINE.COM

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., ternyata tidak hanya sukses mendirikan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto. Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu juga sukses mengembangkan Institut Agama Islam (IAI) Al-Khoziny Buduran Jawa Timur.

Memang, banyak yang belum tahu. Di sela-sela kesibukannya sebagai pengasuh Ponpes Amanatul Ummah dan Ketua Umum PP Pergunu, ternyata masih menjabat sebagai Rektor IAI Al-Khoziny.

Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Pembunuhan di Jalan Cendrawasih Sidoarjo

“Mulai dulu gak diganti-ganti,” kata Saifuddin Chalim sembari tersenyum kepada BANGSAONLINE.com. “Saya pernah mau mengundurkan diri, tapi gak boleh,” katanya sembari tertawa.

Sejarah lembaga pendidikan Al-Khoziny memang panjang. Namun di tangan inilah lembaga pendidikan yang tak terpisahkan dari Pondok Pesantren Buduran itu maju pesat.

Menurut , kini al-Khoziny tidak hanya berkembang secara kualitas, tapi juga jumlah mahasiswa dan aset. “Saya terus membeli tanah untuk pengembangan,” kata yang memang dikenal sebagai praktisi pendidikan bertangan dingin.

Baca Juga: Di Hadapan Warga Dawarblandong, Paslon Mubarok Siapkan Program Bedah Rumah Tak Layak Huni

Hari ini, IAI Al-Khoziny melakukan wisuda ke-23 pada 360 mahasiswa-mahasiswi, baik S1 maupun S2. “S1 sebanyak 225 wisudawan, sedang S2 berjumlah 135 wisudawan,” kata Dr Zakaria Muhtadi, Direktur Pascasarjana IAI Al-Khoziny kepada BANGSAONLINE.com di Hotel Utami , Ahad (11/4/2021).

Dalam sambutannya sebagai Rektor IAI Al-Khoziny, minta para wisudawan jangan berhenti menuntut . “Yang S1 melanjutkan ke S2. Melanjutkan S2 di Al-Khoziny. Yang S2 melanjutkan ke S3. Tapi di Al-Khoziny belum ada S3,” kata

Baca Juga: Mimik Idayana dan Sodik Monata Kulineran di Sentra UMKM Alas Kuto Sidoarjo

Kiai miliarder tapi dermawan itu lalu mengutip ayat al-Quran yang menceritakan Nabi Sulaiman. Menurut , Nabi Sulaiman disuruh memilih tiga hal. Yaitu , , dan . Tapi Nabi Sulaiman memilih .

Ternyata dengan memilih , Nabi Sulaiman justru mendapat dua hal yang semula tidak dipilih. Yaitu dan atau kekuasaan. Jadi kunci semuanya adalah .

Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta Majelis Hakim Vonis Bebas

“Tapi harus jujur. Ilmu harus jujur atas keannya,” kata . Sebab tak semua orang punya jujur. Ia lalu mencontohkan kasus Vaksin AstraZeneca. “Baru-baru ini ada sarasehan tentang Vaksin AstraZeneca di Unesa. Nama saya ada, foto saya ditampilkan. Tapi saya, jangankan diundang, diberi tahu saja tidak,” kata sembari mengatakan bahwa dirinya terkenal sebagai orang yang mengharamkan Vaksin AstraZaneca.

“Padahal dia itu santri saya dan jamaah saya. Saya sebut dia santri saya karena pernah mengaji kepada saya,” kata . (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO