SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa hasil sequencing sample Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya, ada 3 orang pria terkonfirmasi positif Covid-19, dengan mutasi virus yang berasal dari India. Varian baru tersebut masuk dalam tipe delta B1.617.2 yang ditemukan dari penyekatan yang dilakukan di Suramadu.
Khofifah menjelaskan, Pemprov Jatim bersama Forkopimda Jatim dan Forkopimda Kabupaten Bangkalan serta Forkopimda Kota Surabaya dengan cepat melakukan langkah tindak serta mengindentifikasi kasus-kasus tersebut dan memastikan bahwa pasien-pasien dengan infeksi Covid-19 yang telah bermutasi tersebut sudah diisolasi secara khusus.
BACA JUGA:
- Info BMKG Rabu 18 September: Jatim Cerah, Surabaya Panas Menyengat hingga Segini
- GIS Universitas Trunojoyo Lakukan Visit Emiten ke MPStore
- Pj Adhy Karyono Luncurkan Aplikasi DigiPay, Transaksi Layanan RSUD Dr Soetomo Beralih ke Cashless
- Kampung Semolowaru Selatan Diserang, 2 Rumah Rusak dan 2 Warga Terluka
Dua di antara ketiga pasien dengan mutasi virus baru dirawat di RS Lapangan Indrapura. Sedangkan, satu orang lainnya dirawat di RS di Bojonegoro.
"Kami pastikan pasien-pasien dengan infeksi Covid-19 varian mutasi delta tersebut diisolasi dengan baik agar tidak menyebar. Segera setelah mengonfirmasi kasus ini, kami langsung melakukan upaya-upaya dan langkah-langkah strategis untuk mencegah penyebaran kasus ini baik dari segi testing, tracing, treatment maupun edukasi," ujar Khofifah dalam rilisnya yang diterima BANGSAONLINE.com, Selasa (15/7/2021).
Khofifah menambahkan, guna mencegah penyebaran kasus Covid-19 varian delta tersebut, Pemprov Jatim bersama tim Kodam dan Polda serta tracer Kabupaten Bangkalan telah melakukan tracing massal di daerah-daerah zona merah di Bangkalan untuk menemukan kasus-kasus positif yang diduga termasuk strain mutasi. Harapannya, dengan tracing dan isolasi cepat ini bisa semakin cepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Bangkalan.
"Jadi hingga kini, kami terus lakukan genomic surveilance aktif untuk memetakan pola mutasi di Jawa Timur, melakukan tracing dan isolasi massal di daerah kantong infeksi Covid-19, demi memastikan kasus mutasi tersebut tidak menyebar ke daerah-daerah yang lain," terang orang nomor satu di Jatim itu.
Pemprov Jatim juga berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya dan Polda Jatim untuk melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Madura sejak tanggal 5 Juni 2021. Dalam program kolaborasi tersebut, telah dilakukan secara kumulatif sebanyak 31.578 orang yang telah dilakukan swab antigen, dengan hasil 668 positif antigen dengan hasil akhir 362 kasus dengan hasil swab PCR positif.
Klik Berita Selanjutnya