Lagi, Suporter Persibo Ancam Demo dan Boikot Total, Abdullah Umar: Tuntutannya Tak Konsisten

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Usai menandatangani kontrak sebagai juru taktik Persibo Bojonegoro Senin (21/6) malam, Moch. Fachrudin akan melakukan seleksi pemain. Pelatih asal Surabaya itu dijadwalkan Kamis (24/6/2021) besok lusa akan menuju Bojonegoro, selanjutnya Jumat (25/6/2021) akan memulai seleksi pemain.

Di tengah seriusnya manajemen Persibo Bojonegoro yang terus melakukan persiapan sebelum bergulirnya kompetisi Liga 3 Jawa Timur pada Agustus mendatang, beberapa persoalan juga terus membelit.

Di antaranya belum adanya kejelasan tuntutan para suporter Persibo Bojonegoro Bersatu yang beberapa waktu lalu melakukan aksi demo di gedung DPRD kepada manajemen. Saat itu suporter melayangkan sejumlah tuntutan, termasuk meminta manajemen membuat surat pernyataan hitam di atas putih dengan target Persibo lolos ke Liga 2 musim ini.

Suporter Bojonegoro bersatu yang melakukan demo tersebut terdiri dari kelompok suporter Curva Nord 1949, Boro Mania, serta Tribun Kidul. Dalam tiga musim terakhir, mereka yang selalu meramaikan stadion dan menggemuruhkan suasana pertandingan Persibo terutama saat bermain di kandang.

Arif Setiawan, pentolan suporter Bojonegoro Bersatu, kepada wartawan mengatakan, pasca aksi demo beberapa waktu lalu hingga saat ini, manajemen belum memberikan follow up kepada suporter. Kata dia, tidak ada kabar dan komunikasi apapun terkait tuntutan yang sudah dilayangkan.

"Ketika banyak teman-teman yang bertanya apa yang akan kita lakukan ke depan untuk Persibo Bojonegoro? Dengan tegas kita menjawab akan komitmen dengan kesepakatan awal bahwa manajemen harus membuat surat kesepakatan tanda tangan bermaterai untuk target lolos Liga 2, dan jika tidak lolos maka wajib mengundurkan diri," ujar Arif, Selasa (22/6/21).

Dia menyebut, jika manajemen tidak membuat kesepakatan bersama di atas kertas hitam putih, maka para suporter akan melakukan aksi boikot total Persibo Bojonegoro.

"Kita siap boikot total, mulai tiket pertandingan sampai menghentikan pembelian jersey dan merchandise klub ini," tegasnya.

Dia juga memberikan sinyal akan melakukan aksi demonstrasi lagi dengan skala massa yang lebih besar jika manajemen masih bungkam kepada suporter.

"Pahit memang, tapi semua untuk sebuah kebanggaan. Tiga tahun ini dipegang manajemen yang sama tanpa prestasi (Abdullah Umar dan Sally Atyasasmi). Ini musim yang keempat, apakah hanya sekadar pelengkap kompetisi lagi?," tandasnya.

Chief Executive Officer (CEO) Persibo Bojonegoro Abdullah Umar dihubungi Senin (21/6) mengatakan jika tuntutan suporter selama ini berubah-ubah dan tidak konsisten.

"Karena kita melihat tuntutan suporter selama ini berubah-ubah dan tidak konsisten dalam memberikan tuntutan. Pertama, prinsipnya bahwa Persibo itu ingin bangkit dan naik liga 2. Kedua, suporter terlalu masuk ranah manajemen, padahal tiga tahun pengelolaan Persibo sudah kita libatkan," ujarnya.

Lanjut Abdullah Umar, dulu para suporter juga meminta Persibo agar pengelolaannya diserahkan kepada Pemkab, namun sekarang menolak, Pemkab tidak boleh ikut campur.

"Jadi kan berubah-ubah tuntutannya. Secara umum kita tidak melibatkan suporter (kelompok Curva Nord dan Boro Mania) dalam penunjukkan pelatih, tetapi banyak juga kalangan suporter yang memberikan usulan nama-nama, ya atas nama suporter individu. Kemudian soal keseriusan manajemen, ya nanti bisa dilihat sendiri di seleksi dan pemain yang akan kita kontrak," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News