BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi E DPRD Jatim, Mathur Husyairi, menyoroti besarnya pendapatan asli daerah (PAD) yang berasal dari sektor kesehatan di Kabupaten Bangkalan. Ia mengungkapkan, proyeksi PAD Kabupaten Bangkalan mencapai Rp274,9 miliar, di mana sebagian besar atau Rp198,6 miliar bersumber dari rumah sakit dan dinas kesehatan.
"PAD Bangkalan tidak sehat, karena orang sakit menjadi objek penghasilan. Seandainya tidak ada orang sakit di Bangkalan akan runtuh PAD Bangkalan," ujarnya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Jumat (31/12).
Baca Juga: Mengintip Harta Kekayaan Harisandi Savari, Anggota DPRD Jatim dari PKS, Tembus Rp9,8 Miliar
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan seharusnya mengoptimalkan pendapatan yang bersumber dari retribusi pajak, seperti pajak parkir pinggir jalan dan retribusi pasar hewan di daerahnya.
Namun, kata Mathur, berdasarkan survei yang pernah dilakukan LSM Jaka Jatim terkait karcis pungutan di Pasar Tanah Merah, Pemkab Bangkalan hanya mengantongi retribusi kurang dari 50 persen.
"Karena tidak optimal dan banyak bocornya pendapatan yang tidak mampu dikontrol oleh bupati dan dewan terkait setoran retribusi pungutan tersebut, sehingga yang diterima Pemkab Bangkalan hanya mampu meraup di bawah 50 persen," tuturnya.
Baca Juga: Persiapan Menuju JMFW 2025, Desainer Asal Bangkalan Pamerkan Batik Madura Bertema Kerajaan
Diketahui, dalam nota keuangan R-APBD TA 2022, Pemkab Bangkalan memproyeksikan PAD tahun 2022 bersumber dari RSU Syamrabu Rp141,6 miliar, dinas kesehatan Rp56,7 miliar. Sementara itu, dari dinas perhubungan hanya Rp5,150 miliar dan selebihnya bersumber dari OPD lain. (uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News