Luncurkan Program Kita Jaga Usaha, Baznas RI Berikan Bantuan 10.000 UMKM se-Indonesia

Luncurkan Program Kita Jaga Usaha, Baznas RI Berikan Bantuan 10.000 UMKM se-Indonesia Gubernur Jatim Khofifah bersama Ketua Baznas RI Nur Chamdani dan Ketua Baznas Jawa Timur KH. Muhammad Roziqi foto bersama para pelalu UMKM penerima bantuan.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 550 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Jatim menerima bantuan masing-masing sebesar Rp 1 juta dari Badan Amil Zakat Nasional () Republik Indonesia (RI), di Sentra Wisata Kuliner Jalan Arif Rahman Hakim No. 14, Surabaya, Jumat (27/8).

Ketua RI Nur Chamdani mengatakan bahwa pemberian bantuan tersebut merupakan program "Kita Jaga Usaha" yang sengaja diluncurkan RI dalam membantu mengentaskan kemiskinan dan mendorong peningkatan kualitas kegiatan ekonomi para mujtahid.

"Program Kita Jaga Usaha adalah program bantuan kepada UMKM yang bertujuan untuk memberi stimulasi kepada UMKM yang selama ini terdampak pandemi Covid-19," kata Nur Chamdani saat peluncuran program "Kita Jaga Usaha" di Surabaya.

Program ekonomi Kita Jaga Usaha merupakan salah satu terobosan RI untuk mendukung pemerintah mempercepat penanggulangan Covid-19 melalui zakat, infak, dan sedekah.

Ia menjelaskan bahwa peluncuran program RI "Kita Jaga Usaha" tersebut digelar secara serentak di tiga wilayah provinsi di Indonesia, yakni DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan di Jatim.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) RI, Ahmas Zayadi menambahkan bahwa bantuan tersebut diberikan kepada 10.000 UMKM di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk Jatim sendiri sebanyak 550 UMKM.

Selain bantuan pendanaan bagi UMKM. juga membuat program Dapur Kuliner. Di mana ada sebanyak 3.068 UMKM yang nantinya akan dikelola oleh . "Jadi ada beberapa dapur kecil (dari UMKM) kita kelola kita sebarkan untuk pederita Covid-19," terangnya.

Ia mengungkapkan bahwa program tersebut juga merupakan tanggung jawab atas zakat yang telah diberikan oleh masyatakat. "Bahwa zakat mereka, infak mereka, betul-betul kita berikan kepada penerima manfaat," ungkapnya.

Zayadi berharap bahwa program untuk UMKM tersebut bisa diikuti oleh seluruh elemen untuk bisa saling menbantu di tengah pandemi Covid-19. Sehingga Pandemi pun bisa tertangani dengan baik.

Hadir dalam peluncuran tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Jawa Timur KH. Muhammad Roziqi, Drs. Ahsanul Haq, serta Kepala Pelaksana Jatim Benny Nur Miftahul Ulum.

Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih kepada yang telah membantu dalam pendanaan UMKM di Jatim yang selama ini tedampak PPKM. Ia mengatakan bahwa mereka yang terdampak sering kali mencari opsi pinjaman online (pinjol) ilegal untuk permodalan.

"Menurut saya harus dicari solusinya (pinjol ilegal). Pertama kita mendukung OJK agar yang ilegal bisa ditertibkan, sekarang bagaimana dengan UMKM yang membutuhkan support, mereka adalah bagian yang berhak menerima sodaqoh atau zakat," terangnya.

Ia berharap agar program untuk UMKM itu bisa diikuti oleh kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur sehingga UMKM akan terhindar dari jeratan pinjaman online yang bunganya terkadang tidak sesuai.

"Dengan adanya program ini, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat terdampak agar dapat bertahan di masa sulit dan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya," pungkasnya. (ian/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO