Jadi Rebutan Prabowo, Erick, Airlangga: Khofifah Putri Ideologis Gus Dur, Didukung Muslimat NU | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Jadi Rebutan Prabowo, Erick, Airlangga: Khofifah Putri Ideologis Gus Dur, Didukung Muslimat NU

Editor: M Mas'ud Adnan
Senin, 28 Maret 2022 20:34 WIB

Baliho Prabowo Subianto dan Khofifah Indar Parawansa ini banyak bertebaran di kawasan Tapal Kuda. Foto: bangsaonline.com

Kemudian anak saya yang nomor tiga juga sudah tidak mengenali ibunya. Paling sedih lah seorang ibu kalau anaknya sudah tidak mengenali wajah ibunya. Tapi itu harus saya terima sebagai konsekuensi proses pembelaan saya kepada PKB yang kala itu baru dibentuk oleh Gus Dur,” cerita.

Kepatuhan teruji sampai akhir hayat Gus Dur. Karena itu tak heran jika Gus Dur sangat percaya pada.

"Kepada saya beliau tiga kali berwasiat, jika wafat beliau pesan di batu nisan beliau ditulis the humanist died here," kata saat berpidato pada acara Haul ke-5 Gus Dur di Pesantren Tebuireng, Jombang.

Wasiat itu kemudian dilaksanakan oleh keluarga Gus Dur.

Kedua, adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU. menjabat ketua umum Muslimat NU empat periode. Maka mudah dipahami, jika ibu-ibu Muslimat NU sangat fanatik dan loyal pada.

Sedemikian fanatiknya sampai Soekarwo (Gubernur Jatim sebelum) mengakui bahwa selama dua kali bertarung melawan dalam Pilgub Jatim ia tak bisa menaklukkan Muslimat NU.

“Satu-satunya yang tidak bisa saya jebol adalah Muslimat NU,” kata Pakde Karwo, panggilan dua periode itu. Padahal saat itu Pakde Karwo berpasangan dengan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), ketua PBNU dan mantan ketua GP Ansor dua periode.

KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) menyebut bahwa Muslimat NU merupakan badan otonom (banom) NU terbaik. “Bahkan dibanding NU sendiri,” kata Gus Sholah kepada saya suatu ketika.

Pengasuh Pesatren Tebuireng Jombang Jawa Timur itu lalu memberikan contoh konkret berdasarkan fakta keseharian istrinya, Nyai Hj Farida Salahuddin Wahid, yang juga pengurus Mulismat NU.

“Kalau ada acara, Muslimat tidak seperti NU. Semua pengurus Muslimat pakai ongkos sendiri dan biaya sendiri,” kata cucu pendiri NU, Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari itu. Artinya, para pengurus Muslimat NU terbiasa torok alias rugi demi NU, bukan cari untung di organisasi NU.

Karakter Muslimat NU yang mandiri dan solid itu tentu tak lepas dari faktor pemimpinnya. Yaitu. “Untuk saat ini, adalah pemimpin nasional terbaik,” kata Gus Sholah. (M Mas'ud Adnan/bersambung)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video