Sopir Taksi di Surabaya Tewas Digorok, Motif Pembunuhan Belum Diketahui | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Sopir Taksi di Surabaya Tewas Digorok, Motif Pembunuhan Belum Diketahui

Editor: NS/Revol
Wartawan: Rusmiyanto
Rabu, 22 April 2015 00:01 WIB

Taksi Blue Bird masih dalam kondisi menyala mesin saat korban tewas. (Rusmiyanto/BANGSAONLINE)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sopir taksi Blue Bird L 1518 UP, M Rusdi (50) ditemukan tewas dibunuh di depan rumah jalan Raya Kalisosok nomor 2, Senin (20/4) pukul 22.00 wib. Belum diketahui pasti apa motif karena barang-barang berharga yang dibawa korban tidak hilang.

Tewasnya warga Bangkalan ini tidak jauh dari taksi yang dikendarainya dengan nomer lambung Q 318. Sekujur tubuh korban bermandikan darah. Korban kali pertama ditemukan oleh warga setempat Supri yang melapor pada ketua RT Mundir dan diteruskan pada pihak kepolisian.

"Benar adanya laporan sekitar pukul 22.00 Wib, dan kini tengah dilakukan indentifikasi korban serta melakukan olah tempat kejadian perkara oleh Tim Identifikasi Polrestabes Surabaya," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete Senin (20/4) malam.

Beberapa rekan kerja korban tidak percaya dengan kematian M Rusli. Zaenal menturkan, lelaki asal Kwanyar dalam kesehariannya dikenal pendiam. Zaenal menambahkan sejak lima hari terakhir korban belum pulang ke kampung halamanya, padahal kebiasaan yang dilakukan tiap dua hari sekali pulang.

"Orangnya tertutup, salatnya taat hingga kita tidak tau apa dia (Rusdi) mempunyai masalah, namun terakhir tidur di mess," kata Zaenal, Selasa (21).

Zaenal menambahkan, banyak rekan kantor yang mengetahui korban sedang mendapatkan oderan di Jalan Kutilang. Korban tidak mau pulang kampung, karena ada keluarganya yang sakit dan dan dirawat di RSU Dr. Soetomo.

"Pelacakan GPS yang berada di mobilnya, terdeteksi kantor mengambil penumpang di Jalan Kutilang, kemudian berlanjut keluar dari diskotek Kowloon sekitar pukul 21.00 wib," terang dia.

Takdir Mattanete menegaskan, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan kasus seorang supir taksi ini dengan kembali melakukan penyisiran pada TKP guna mencari bukti dan petunjuk.

"Dari hasil olah TKP, kasus ini murni , bukan perampokan. Sebab ada beberapa barang milik korban, seperti uang Rp 500 ribu, hasil kerja korban, tidak hilang. Serta beberapa barang lainnya," kata Takdir.

Baju seragam yang biasa dipergunakan korban terlepas dan bersimbah darah sedangkan korban hanya mengunakan kaos putih.

"Kemungkinan bajunya dilepas korban untuk menahan darah yang keluar di bagian leher, kemudian korban keluar mobil (taksi) untuk minta pertolongan. Tapi kemudian korban meninggal karena kehabisan darah, sebelum mendapat pertolongan," katanya.

Dalam olah TKP kedua ditemukan bercak darah telah kering tercecer dari lokasi taksi menuju rumah jalan Kalisosok nomor 2 yang merupakan lorong samping bangunan tua yang dipergunakan untuk kos-kosan para pekerja JMP dan pertokoan.

Unit Intelkam Polsek Bubutan, AKP Winarno saat dihubunggi via telfon memberikan ketarangan yang tidak jauh berbeda, korban dibunuh, bukan perampokan.

Dari penggalian informasi tersebut didapatkan keterangan dari teman korban, bahwa korban tidak pulang selama lima hari dikarenakan ada permasalahan asmara.

"Info yang kita dapat korban ada masalah asmara. Namun, secara detailnya kita masih mencari," tutup Winarno.

 

 Tag:   pembunuhan

Berita Terkait

Bangsaonline Video