Mahasiswa STKIP Sumenep Segel Kantor Ketua dan Yayasan, Tuntut Selesaikan Konflik
Wartawan: Rahmatullah
Kamis, 04 Februari 2016 18:07 WIB
SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Belasan mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Netral (GMN) melakukan aksi di kampus Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumenep, Kamis (4/2) siang. Mereka menuntut pengelola kampus dengan PPLP PT PGRI Sumenep atau yayasan segera menyudahi konflik.
Dalam orasinya, Moh. Mukhlis, selaku koordinator lapangan (Korlap) memaparkan konflik pengelola dengan yayasan yang berujung pengeluaran SK pemberhentian Dr. Musaheri sebagai Ketua yang saat ini digugat di Pengadilan Negeri Sumenep sangat meresahkan mahasiswa. Pasalnya, mahasiswa bingung dengan keberadaan Musaheri dan Asmoni selaku Plt Ketua yang sama-sama ngantor.
BACA JUGA:
Tingkatkan Rapor Pendidikan Lewat Advokasi, Dukung Program Merdeka Belajar sebagai Agen Perubahan
Peringati Hardiknas 2024, Kepala Disdik Sumenep Gaungkan Semangat Merdeka Belajar
Kembangkan Sekolah Digital, K3S Sumenep Gelar Workshop Perpustakaan Digital
Kembali Berprestasi, Siswa SDN Pangarangan 3 Sumenep Raih Juara 1 Story Telling Tingkat Nasional
“Ada dua ketua di kampus kami, keduanya sama-sama ngantor. Ini membingungkan kami,” ujarnya.
Menurut Mukhlis, adanya dua ketua berdampak negatif pada kegiatan akademik, terlebih bagi mahasiswa akhir yang akan melangsungkan yudisium. Katanya, mahasiswa banyak yang dibingungkan dengan pertanyaan siapa yang akan menandatangani ijazah mahasiswa yang tidak lama lagi akan diwisuda.
“SK pemberhentian Musaheri masih disengketakan. Jika dalam sengketa tersebut Musaheri menang, maka tanda tangan Plt Ketua di ijazah mahasiswa yang melakukan yudisium tahun ini tidak sah,” ungkapnya.