Anggota DPR RI Datangi Pembangunan Pagar Tembok Pelabuhan Jangkar yang Ditolak Warga | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Anggota DPR RI Datangi Pembangunan Pagar Tembok Pelabuhan Jangkar yang Ditolak Warga

Rabu, 09 November 2016 01:57 WIB

Nasim Khan, anggota DPR RI saat melakukan sidak ke lokasi pembangunan tembok pelabuhan jangkar yang ditolak warga.

Dalam waktu dekat anggota DPR RI asal Situbondo yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah Situbondo untuk menyelesaikan permasalahan warga pesisir di Desa Jangkar. Menurutnya, jika masalah ini tidak segera diselesaikan akan menjadi masalah yang lebih besar dan tentunya akan mengganggu keberlangsungan hidup warga pesisir.

“Sesegera mungkin kita akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat terutama dengan Bupati Situbondo, Pak Dadang Wigiarto, agar permasalahan ini segera diselesaikan. Kalau ditutup begini kan tidak bisa keluar, masak warga mau keluar dari rumahnya harus terbang?,” pungkas

Sementara Minarni, warga setempat, berharap agar pembangunan pagar tembok tidak diteruskan dan dihentikan. Pasalnya pembangunan pagar tembok di Pelabuhan Jangkar setinggi 3 meter tersebut merugikan puluhan warga yang rumahnya berada di pinggiran pesisir tersebut.

“Saya sudah 15 tahun tinggal di sini, dan baru sekarang tiba-tiba di depan rumah saya dibangun pagar tembok, yang hanya berjarak setengah meter dari pintu rumah saya, padahal tanah ini bukan tanah pemerintah,” katanya, Selasa (8/11)

Minarni mengungkapkan, awal sebelum dibangun pagar tembok, warga pesisir di Desa Jangkar diminta tanda tangan oleh Syahbandar sebanyak 3 kali sejak awal 2016, dengan alasan untuk kepentingan kantor. Namun setelah ketigakalinya menandatangani kertas kosong dari Syahbandar, tiba-tiba ada pembangunan pagar tembok setinggi 3 meter, persis di depan pintu rumah warga yang hanya berjarak setengah meter sehingga warga kesulitan untuk keluar masuk, bahkan sepeda motor tidak bisa keluar rumah.

“Sudah tiga kali kita diminta tanda tangan oleh Syahbandar di atas kertas kosong, katanya untuk kepentingan kantor, kita ya tanda tangan saja,” ungkapnya. (stb1/had/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video