Terdengar Suara Takbir Sebelum Massa Membakar Polsek Tambelangan Sampang
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Ahmad Bahri
Kamis, 23 Mei 2019 11:21 WIB
SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Pembakaran Mapolsek Tambelangan, Kabupaten Sampang, Rabu (22/5) malam kemarin diduga merupakan efek kerusuhan di Jakarta terkait hasil Pemilu 2019.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Ratusan massa datang ngeluruk ke Mapolsek Tambelangan yang kemudian tanpa banyak bicara langsung membakar Markas Polsek Tambelangan.
BACA JUGA:
Tak Pernah Diajak Musyawarah, Ketua PPS Desa Plampaan Dilaporkan Anggotanya ke KPU Sampang
Sidang PHPU Perdana MK Panel Dua, Hakim Sebut Bangkalan Dominasi Perkara Jatim
Coretan Tipe-X Warnai Kericuhan saat Rekapitulasi Suara di Sampang, KPU Putuskan Hitung Ulang
Kawal Ketat Rekapitulasi Suara, Bakorsi Amin di Bangkalan Terjunkan 108 Saksi
Beruntung, saat itu Kapolsek dan anggota yang berjumlah sekitar 50 personil berada di tempat kejadian. Saat melihat ratusan warga datang, mereka sempat menghadang dan meminta warga tidak melakukan tindakan anarkis.
Namun, upaya itu sia-sia. Warga yang sudah kalap langsung melempari kantor Polsek dengan batu. Kemudian, terdengar suara takbir, dan warga pun merangsek maju lalu membakar Polsek Tambelangan.
Menurut IAK, salah satu tokoh warga Desa Tambelangan, pembakaran Mapolsek Tambelangan adalah efek dari Pilpres dan penembakan terhadap massa people power di Jakarta.
Ia mengatakan, peristiwa serupa pernah terjadi pada tahun 1997 di Kecamatan Tambelangan. Saat itu juga disebabkan politik. Warga marah karena menilai Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dicurangi dalam pemilu, sehingga Kantor Camat Tambelangan dibakar massa.
Simak berita selengkapnya ...