Kenalkan Wisata Heritage, Komunitas Angkutan Wisata Jember Ajak Wartawan ke Tempat-Tempat Bersejarah
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Yudi Indrawan
Rabu, 29 September 2021 19:36 WIB
“Jember itu kan area heritage-nya perkebunan, kita ngajaknya ke tempat-tempat bangunan bersejarah. Ada Pasar Tanjung yang terdapat menara air peninggalan Belanda, kemudian juga ke gedung-gedung penunggalan Belanda lainnya yang umurnya hampir dua abad yakni Gedung NV. Landbouw Maatsehappij Oud Djember,” sambungnya.
Ia menjelaskan, Gedung Landbouw Maatsehappij Oud Djember menjadi salah satu cikal bakal perkebunan di Indonesia.
Rute awal pemberangkatan dimulai dari Gereja Katolik, kemudian berpindah ke Masjid Agung Jember yang terletak di tengah Kota Jember. Di sana, Hasti menjelaskan sejarah pendirian masjid, di mana di tempat itu pula juga ada lokasi titik nol Kabupaten Jember yang terletak di depan bagunan masjid utama sebelah barat depan parkir masjid. Selain itu, di sana juga ada jam matahari yang digunakan masyarakat zaman dulu sebagai penunjuk waktu yang posisinya tidak jauh dengan jam matahari di dalam pagar utara masjid.
Menurut Hasti, salah satu ciri khas Masjid Agung Jember adalah kubahnya yang menyerupai jamur. Kemudian 17 tiang besar sebagai penyangga masjid yang juga memiliki filosofi jumlah rakaat salat dalam sehari. Selain itu, keramik lantainya berukuran sesajadah salat yang didatangkan dari Turki.
Usai dari masjid agung, perjalanan dilanjutkan ke Kantor Pemkab Jember yang dibangun oleh para tentara di zaman Belanda. Di sana ia menjelaskan tentang pendirian Kantor Pemkab Jember mulai dari arsitek dan bentuk bangunan yang jika dilihat dari atas menyerupai sayap elang. Dan di depan pemkab berdiri tegak patung Moch Serudji, Pahlawan Jember.
Setelah itu bergeser ke Pasar Tanjung (Pasar Induk Jember) yang juga dijelaskan sejarah tentang pendirian dan nilai sejarahnya, seperti menara air yang berada di lantai paling atas dan dibangun pada tahun 1930-an.
Dari sana kemudian dilanjut ke Kantor PTPN XII yang punya peranan penting dalam perkebunan di Indonesia. Di tempat itu pula rombongan wartawan diajak melihat ruangan satu ke ruangan lainnya. Di dalamnya juga terdapat kursi dan meja kuno yang masih utuh dan masih digunakan hingga saat ini.
“Biasanya Gedung PTPN XII ini sering dipakai untuk acara-acara pernikahan,” pungkas Hasti. (yud/eko/ian)