Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin Hadiri Peresmian Halal Center Universitas Trunojoyo Madura

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin Hadiri Peresmian Halal Center Universitas Trunojoyo Madura Halal Center Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Peresmian () dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, Kamis (13/1).

Peresmian Gedung dilakukan sebagai bentuk kesiapan Madura menjadi kawasan industri halal untuk percepatan kesejahteraan masyarakat.

Taufiqurrahman Hasbullah, Humas , menyampaikan peresmian halal center dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat kemiskinan di wilayah Madura.

“Sehingga dalam hal ini berupaya memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan membentuk pusat penelitian dan inovasi,” terangnya melalui keterangan tertulis.

Inisiasi pengembangan kawasan industri halal yang telah dimplementasikan oleh di antaranya, kawasan industri halal produk olahan garam, kawasan industri halal produk olahan daging sapi, kawasan industri halal produk olahan rempah (jamu) Madura, olahan jagung, kawasan wisata halal Lon Malang, serta Indonesia (IISP).

Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya berharap Pemerintah Pusat dapat menetapkan Madura sebagai kawasan industri halal dan mempercepat pembangunan Indonesia (IISP) Madura.

Tak hanya itu, meminta pemerintah untuk menggunakan benih jagung Madura 3 untuk memenuhi kebutuhan benih jagung di Madura sebesar 5.400 ton per tahun. Serta pemanfaatan teknologi purifikasi garam industri untuk memenuhi kebutuhan garam industri yang saat ini masih impor sebesar 3 juta ton per tahun.

“Kami juga siap melakukan upaya lebih konkret dalam pemurnian sapi Madura “papabaru” melalui peningkatan kualitas dan kuantitas bibit unggul, manajemen pakan, kelembagaan peternak, integrasi antar aktor berbasis TIK, dan kewirausahaan berbasis budaya lokal,” ujarnya.

Pihaknya juga berharap pemerintah dapat mendukung inovasi agroindustri rempah untuk melestarikan kearifan lokal Madura melalui peningkatan nilai tambah komoditas rempah.

Menurut Taufiqurrahman, pengembangan Kawasan Wisata dan Industri Kreatif Halal Madura berpotensi mendatangkan pendapatan sebesar Rp700 miliar per tahun.

“Pemerintah dapat memanfaatkan laboratorium pengujian halal dan lembaga pemeriksa halal (LPH) untuk sertifikasi produk-produk UMKM di Madura,” tambahnya.

“Kami juga minta dukungan untuk percepatan proses perubahan status dari Perguruan Tinggi Satuan Kerja (Satker) menjadi Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum (BLU) atau Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PT-BH),” pungkasnya. (ida/uzi/mar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO