NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Sebuah jembatan penghubung antar Desa di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, ambrol. Terjangan aliran sungai di Desa Setren membuat putusnya jembatan penghubung antara Desa Setren, Desa Mungkung, untuk menuju Desa Pokak, Desa Klagen, dan Desa Rejoso.
Jembatan sepanjang 20 meter mengalami putus sepanjang 5 meter, sekitar pukul 15.00 WIB pada Jumat kemarin saat turun hujan. Diduga tiang penyangga tidak kuat menahan derasnya aliran air.
BACA JUGA:
- Kawal Putusan MK, Gabungan Aliansi Mahasiswa Ngajuk Berdemo di DPRD Desak Empat Tuntutan
- Paripurna DPRD Nganjuk: Mendengar Jawaban Bupati Terhadap Pandangan Fraksi-Fraksi
- Jembatan Penghubung Kedungpeluk Ambruk, Kades: Kabarnya Sudah Dianggarkan Tapi Belum Digarap
- Peringati Hari Buruh, Pj Bupati Nganjuk Tabur Bunga di Makam Aktivis Buruh Marsinah
Putusnya jembatan sasak itu langsung mendapat perhatian Ketua DPRD Nganjuk Tatit Heru Tjahjono dengan langsung meninjau lokasi untuk melihat kondisi dan dampak yang terjadi.
"Setelah saya melihat kondisinya dan dampak bagi petani, maka ini perlu segera dibangunkan," kata Tatit kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (22/01).
Menurutnya, jembatan sasak itu merupakan jalur alternatif masyarakat untuk mengangkut hasil panen. Karena itu, harus segera dibangun karena kondisi jembatan sendiri sudah tidak layak lagi.
"Saya rasa ini harus di bongkar total dan dibuatkan jembatan baru," tegasnya.
Menurut Tatit, sebenarnya anggaran untuk pembangunan jembatan baru sudah diajukan sekitar Rp 2 miliar. Namun, karena refocusing maka pembangunannya ditunda.
Klik Berita Selanjutnya