Sebab, harga minyak goreng yang dijual disdag dalam operasi pasar kali ini sama dengan yang dijual di pasar modern dan tradisional. Bahkan, tidak lebih murah dari yang dijual perusahaan minyak goreng Sabrina melalui websitenya. Sehingga, disdag dinilai seperti marketing perusahaan minyak goreng.
"Jangan sampai Disdag Bangkalan atau Pemkab Bangkalan menjadi marketing atau supplier minyak goreng merek Sabrina, ini tidak baik. Mengingat, tidak ada keuntungan bagi masyarakat. Saat ini yang diuntungkan perusahaan minyak goreng Sabrina, tidak usah susah menjual minyak goreng di saat lesunya ekonomi karena dampak pandemi Covid-19," ucap Abdurrahman.
"Setelah dicek di website order.wingsurya.com, harga minyak goreng merek Sabrina diberi harga Rp28 ribu per dua liter. Kalau seperti ini, masyarakat tidak usah datang mengantre, tinggal pesan melalui online," tuturnya menambahkan.
Berdasarkan hasil penelusuran BANGSAONLINE.com, minyak goreng Sabrina memang bisa ditemui di swalayan dan pasar modern, dengan harga Rp28 ribu per liter. Salah satu penjaga toko mengungkapkan telah mendapatkan 100 karton minyak goreng dengan nilai jual yang sama dengan Disdag Bangkalan.
Sedangkan untuk pasar tradisional, seperti di Pasar Senenan dan Pasar Ki Lemah Duwur harga minyak goreng berada di angka Rp15.000 per liter. Namun, sejumlah pasar ini tidak menyediakan minyak goreng bermerek Sabrina seperti yang dijual Disdag Bangkalan untuk masyarakat.
"Sebelumnya ada minyak Sabrina, tapi sekarang tidak ada stok. Harga Rp15 ribu per liter," kata salah satu pedagang di Pasar Ki Lemah Duwur. (uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News