![Bentrok Dua Perguruan Pencak Silat di Banyuwangi, Satu Pendekar Tewas dan Puluhan Luka-Luka Bentrok Dua Perguruan Pencak Silat di Banyuwangi, Satu Pendekar Tewas dan Puluhan Luka-Luka](/images/uploads/berita/700/7f6956f17f045dc3429ff35301ccca93.jpg)
BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Dua perguruan pencak silat terjadi bentrok di wilayah Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (10/3/2022) dini hari. Dilaporkan, satu pendekar tewas dan puluhan pendekar lainnya luka-luka.
"Untuk sampai saat ini, informasi satu yang meninggal dunia. Untuk lainnya (luka-luka) masih kita lakukan pendataan. Nanti kami sampaikan," jelas Kasi Humas Polresta Banyuwangi Iptu Lita Kurniawan kepada wartawan.
BACA JUGA:
- Rumah di Banyuwangi Rusak Usai Diterjang Hujan Deras dan Tertimpa Pohon
- Diduga Mabuk Sopir Truk Fuso Tabrak Pagar Masjid Ikon di Banyuwangi, 3 Motor Rusak Parah
- Dua PMI asal Banyuwangi Alami Gangguan Jiwa Setelah Dipulangkan dari Malaysia
- Ngaku Khilaf, Seorang Bapak di Banyuwangi Tega Cabuli Anak Kandungnya
Bentrokan tersebut juga mengakibatkan beberapa rumah dan musala rusak. Terkait jatuhnya korban jiwa, dua perguruan silat itu menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk memprosesnya.
"PSHT maupun Pagar Nusa menyerahkan sepenuhnya proses hukum yang ada. Saat ini, tim sedang perjalanan. Perkembangan akan kita sampaikan," imbuh Iptu Lita.
Ia menambahkan, saat ini wilayah tersebut sudah mulai kondusif. Ratusan anggota Polresta Banyuwangi bersama personel polsek setempat disiagakan di sejumlah titik rawan untuk mengantisipasi aksi susulan.
"Alhamdulillah sudah kondusif aman dan kita tetap melakukan pelayanan buat pengamanan," ujar Lita.
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia Kabupaten Banyuwangi I Made Cahyana Negara meminta pada perguruan silat di Banyuwangi untuk selalu menjaga ketertiban dan kondusivitas kegiatan sosial masyarakat dan mengajak untuk bahu-membahu mencari jalan solusi sebaik mungkin.
"Mari kita jaga kerukunan pada tengah warga dan menyudahi perselisihan antarperguruan," pinta Cahyana.
Dari informasi yang dihimpun BANGSAONLINE.com, bentrokan tersebut dimulai saat salah satu perguruan silat hendak melaksanakan kegiatan di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo. Selang beberapa waktu, kelompok pesilat yang diduga dari perguruan lain mendekat lalu mengepung lokasi kegiatan. Hingga akhirnya terjadilah bentrokan berdarah tersebut. (hei/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News