Tak Mau Lagi Ada Proyek Gagal di Kota Mojokerto, Dewan Sambangi BPJP

Tak Mau Lagi Ada Proyek Gagal di Kota Mojokerto, Dewan Sambangi BPJP Muraji, Kabag BPJP Kota Mojokerto.

Muraji sendiri, usai menerima para wakil rakyat mengatakan pihaknya telah menempuh sejumlah langkah strategis untuk mempercepat masuknya dokumen lelang dari instansi teknis.

"Progres pengajuan lelang di kota itu bagus. Biasanya kan antara Mei-Juni, sekarang maju awal. Januari, kita sudah mengajari satker teknis untuk memasukkan aplikasi sistem informasi rencana umum pengadaan (Sirup). Sehingga awal Maret dokumen sudah mulai masuk. Terutama proyek-proyek gajah," paparnya panjang lebar.

Mantan sekretaris DPUPR tersebut mengungkapkan penerapan skala prioritas proyek. "Kenapa proyek gajah harus lebih awal, karena waktunya panjang. Beda dengan proyek kecil-kecil," ujarnya.

Agar program lelang dini ini lebih efektif, BPJP tiap bulan menggelar rapat evaluasi. "Setiap bulan kita evaluasi, kita mesti mengingatkan instansi teknis agar tidak molor," imbuhnya.

Sampai awal April, pihak BPJP sudah berhasil melelang proyek prestius pelebaran Jalan Empunala senilai Rp 101 miliar. "Yang sudah lelang Jalan Empunala. Lainnya proses perencanaan. Target lelang akhir Juni nanti. Kendala biasanya revisi dokumen perencanaan dari instansi teknis," tuturnya.

Tahun ini, Pemkot Mojokerto bakal menggelar sepuluh proyek prioritas. Kesepuluh proyek tersebut yakni pelebaran Jalan Empunala sepanjang 2 km dengan nilai proyek Rp101 miliar, pembangunan sky walk Rp10 miliar, lanjutan gedung dewan Rp10 miliar, dan saluran air Surodinawan Rp4 miliar.

Lantas pembangunan pasar tematik Rp4 miliar, rehab trotoar alun-alun Rp3,6 miliar, pembangunan kolam retensi di Kelurahan Kedundung Rp3,4 miliar. Juga, pembangunan saluran air di Kelurahan Wates Rp3,2 miliar, pembangunan pasar hewan Rp3 miliar, dan pembangunan lanjutan tugu alun-alun Rp2,8 miliar. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO