Meski demikian, permasalahan yang dihadapi oleh TKI/PMI yang bekerja di Malaysia beragam. Mulai dari kelengkapan dokumen, ancaman hukuman, putusnya kontrak kerja, hingga susahnya pulang ke negara asal, dan lain sebagainya.
Lebih jauh Qodir menyatakan, baru-baru ini dirinya ketamuan Paguyuban Warga Gresik di Malaysia (PWGM). Mereka melakukan silaturahmi dan diskusi banyak soal keberadaan PMI di Malaysia.
"Jadi, PWGM yang keberadaannya selama satu tahun konsen terhadap PMI. Visi dan misi PWGM salah satunya aktivis sosial yang konsen terhadap pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Gresik," tuturnya.
"Kami mengapresiasi atas solidaritas dan soliditas PMGM terhadap para pekerja di Malaysia sebagai antar sesama pekerja di perantauan," katanya.
"Tentu keberadaan mereka harus di-support oleh pemerintah daerah Kabupaten Gresik sebagai bagian dari perlindungan dan jaminan sosial untuk tenaga kerja kita di Malaysia," sambungnya.
Ditambahkan Qodir, DPRD Gresik akan terus berupaya dan men-support aktivitas sosial PWGM guna memberikan perlindungan terhadap pekerja asal Gresik di Malaysia.
"Kami juga mengajak para PMI terdaftar di Disnaker Gresik agar mudah mengakses data para migran Gresik di luar negeri," tutupnya. (hud/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News