Wakil Bupati Gresik Kunjungi RSUD Umar Mas'ud Bawean

Wakil Bupati Gresik Kunjungi RSUD Umar Mas Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, saat memberi arahan untuk pegawai RSUD Umar Mas'ud. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati , Aminatun Habibah, mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umar Mas'ud, Pulau , Jumat (3/6/2022). Ia mengapresiasi kinerja tenaga kesehatan yang ada di sana.

"Keberhasilan semua merupakan keberhasilan Bupati dan Wakil Bupati dalam membantu program kerja Pemerintah Kabupaten bidang layanan kesehatan," ujarnya.

Baca Juga: Kajari Gresik Sebut Sisa Anggaran CSR dari Perusahaan di Desa Roomo Tembus Rp11 Miliar

Bu Min (sapaan akrab Wakil Bupati ) mengatakan bahwa pihaknya tidak menutup mata jika ada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten . Ia memastikan prioritas utamanya adalah tenaga kesehatan yang ada di Pulau .

Ia mengaku pernah mendengar kalau RSUD Umar Mas'ud kurang maksimal dalam memberikan layanan kesehatan.

"Keluhan tersebut harus kita jawab dengan kinerja yang baik. Kita tetapkan niat kita untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik di ," tuturnya

Baca Juga: Korupsi Hibah UMKM Gresik, Direktur YLBH FT Pertanyakan Status Siska dan Joko

"Kita tingkatkan SDM agar apa yang menjadi keluhan masyarakat bisa diatasi. Salah satunya harus berlomba lomba untuk sekolah spesialis," imbuhnya.

Terkait permasalahan peningkatan tipe RSUD Umar Mas'ud, ia menyebut masih terkendala anggaran.

"Pemerintah Kabupaten ingin melengkapi sisi SDM tenaga kesehatan terlebih dahulu," ucapnya.

Baca Juga: Polisi Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Panceng

Ia berharap, ada peningkatan kinerja tenaga kesehatan baik yang ada di Puskesmas maupun RSUD.

"Untuk semua tenaga kesehatan mau itu yang ada di RSUD Umar Mas'ud atau di Puskesmas yang ada di harus terus berikan kinerja dan pelayanan yang baik, karena menjadi tumpuan masyarakat dalam layanan kesehatan," paparnya.

Pada kesempatan ini, Bu Min juga menyinggung Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ia menyampaikan rekrutmen PPPK baik tenaga kesehatan dan guru untuk sudah menjadi mekanisme dari pusat, namun honor yang diberikan melalui APBD .

Baca Juga: Dampingi Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik, Pj Adhy Karyono Optimis Dongkrak Perekonomian

"Kami sedang berusaha mengembalikan ke tempat terdekat agar ada motivasi pegawai dalam meningkatkan kinerjanya tanpa ada alasan jauh dari keluarga maupun jarak tempuh baik ASN di daratan maupun yang ada di ," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) , Mukhibatul Khusnah, mengungkapkan jumlah tenaga kesehatan maupun pegawai yang ada di RSUD Umar Mas'ud, yakni 130 pegawai dengan jumlah tenaga kesehatan 80 orang.

Sedangkan di Puskesmas Tambak sebanyak 56 dan Puskesmas Sangkapura 54. Adapun, jumlah bad occupationi rate (BOR) atau keterisian tempat tidur tipe D saat ini 20-25 persen dari 50 TT (tempat tidur).

Baca Juga: Kejari Gresik Periksa 8 Orang Buntut Dugaan Penyimpangan Beras CSR Desa Roomo

"Jika ingin dijadikan RSUD Umar Mas'ud tipe C harus ada 100 TT, BOR bisa turun menjadi 5-10 persen dan secara nasional kinerja dianggap turun. Untuk memaksimalkan hal tersebut sudah dianggarkan Rp10 miliar khusus untuk peningkatan SDM, alat kesehatan, dan alat dokternya," urai Khusnah.

Tenaga kesehatan yang ada di RSUD Umar Mas'ud menginginkan adanya tambahan personel. Sebab, tenaga kesehatan yang ditempatkan di  selama ini tidak pernah lama karena adanya mutasi atau penempatan kembali tenaga kesehatan ke daratan.

Direktur RSUD Umar Mas'ud, Didik Harianto, berharap tenaga yang direkrut dari CPNS maupun PPPK ada metode poin khusus untuk warga agar mempermudah warga setempat menjadi ASN untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di .

Baca Juga: Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades

Ia juga berpesan untuk semua pegawai ASN yang bertugas di pulau sebaiknya menaati perjanjian kontrak kerja. Kunjungan kerja ke sana juga dihadiri Asisten Administrasi Umum Sekda , Abu Hassan, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab .

"Jangan setahun dua tahun sudah pindah. Sehingga, terjadi kekurangan lagi. Dampaknya, kinerja dan pelayanan tidak bisa maksimal. Jangan seperti buat batu loncatan saja untuk jadi ASN. Harus punya komitmen dan motivasi kuat untuk bertugas di ," kata Didik. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO